Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
20 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Hukum

Soal Kader Golkar Banyak Ditangkap, KPK: Hanya Apes Saja

Soal Kader Golkar Banyak Ditangkap, KPK: Hanya Apes Saja
Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Karyoto. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 21 Januari 2022 07:23 WIB

JAKARTA - Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Karyoto mengatakan banyak kader Partai Golkar yang terciduk Operasi Tangkap Tangan (OTT) sebagai apes belaka.

Ia mengklaim tak tebang pilih saat menangkap para pihak yang diduga korupsi. Termasuk, tak memandang warna partai saat menangkap mereka. "Saya rasa ini hanya apesnya saja. Kalau ada laporan pengaduan masyarakat yang menyangkut profile A, B, C, kita enggak memandang warna [partai] apa," ujar Karyoto di Gedung KPK, Kamis (20/1).

Beberapa waktu terakhir, KPK menangkap sejumlah kader Golkar seperti Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, dan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin.

Dua nama terakhir ditangkap oleh KPK tak berselang lama pada bulan ini. Karyoto mengungkap pihaknya telah memasang 'ranjau' yang mencapai ratusan di sejumlah daerah. "Kalau yang tidak terpantau ya nasibnya saja mungkin masih belum tertangkap," ujarnya.

Karyoto pun mengingatkan kepada para kepada kepala daerah agar tak menggunakan APBD untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. "Sekali lagi kepada para kepala daerah, ini menjadi pembelajaran bersama bahwa APBD APBN itu [harus bisa] dipertanggungjawabkan," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/