Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
18 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
18 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
17 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Gaji Menteri 19 Juta, Bahlil: Gaya Saja yang Mantap, Tapi Kita Tidak Bisa ke Mal

Gaji Menteri 19 Juta, Bahlil: Gaya Saja yang Mantap, Tapi Kita Tidak Bisa ke Mal
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (foto: istimewa)
Rabu, 26 Januari 2022 12:22 WIB

JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka-bukaan mengenai gaji seorang menteri. Menurut dia, para pembantu presiden digaji tak lebih dari Rp 20 juta per bulan.

"Memang kalian pikir gaji menteri itu berapa? Gaji menteri itu tidak lebih dari Rp 20 juta, gayanya saja yang mantap," ujar Bahlil dalam acara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia alias Hipmi, Selasa, 25 Januari 2022.

Karena itu, kata Bahlil, jangan berpikir bahwa para pejabat pemerintahan mengantongi duit yang banyak. Ia mengatakan pejabat memang memiliki kewenangan, namun itu pun untuk kesejahteraan rakyat.

Ia pun berseloroh bahwa gaji para deputi bawahannya pun kurang dari Rp 100 juta per bulan. Padahal, kala menjadi komisaris, Bahlil mengaku bisa mendapat gaji minimal Rp 200 juta per bulan. "Jadi menteri gajinya 19 juta. Jadi tidak bisa lagi ke mal kita. Kalau kita minum kopi di mal kita ditanya ini ambil uang dari mana. Jadi enggak bisa lagi," ujarnya.

Perbincangan soal gaji bermula kala ia membahas upaya agar pendapatan per kapita Indonesia bisa naik dari saat ini di kisaran US$ 4.000 per kapita, menjadi US$ 12.000 per kapita. Bila target itu tercapai, Indonesia disebut bisa menjadi negara dengan ekonomi nomor tujuh terbesar di dunia.

Bahlil mengatakan salah satu upaya untuk mencapai target pendapatan penduduk Indonesia US$ 12.000 per kapita adalah dengan mengubah pola pikir mahasiswa. Ia menyebut pelajar Indonesia harus diubah pola pikirnya agar mau menjadi pengusaha atau enterpreneur.

Menurut Bahlil, berdasarkan survei kala ia menjabat Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, hanya 3 persen dari mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha. Mayoritas atau 83 persen mahasiswa ingin menjadi karyawan dan 14 persen ingin menjadi politikus atau pekerja LSM.

Padahal, ketika ditanya apakah mereka ingin menjadi orang kaya atau tidak, semua ingin menjadi kaya. "Ini antara pilihan mau jadi orang kaya dan instrumen untuk mencapai pilihan itu terjadi kontraproduktif," ujar Bahlil.

Ia pun mempertanyakan pilihan mahasiswa tersebut. "Saya tidak mengerti rumusan ekonomi apa yang menyebut bahwa menjadi ASN itu akan menjadi kaya. Yang namanya karyawan itu tidak mungkin menjadi kaya. Kecuali Allah berkehendak lain," kata Bahlil.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Tempo
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/