Perempuan Syiah Utama Berdayakan HHBK untuk Tingkatkan Ekonomi
Direktur Katahati Institute Raihal Fajri berharap, peluncuran ini semakin membuka pengetahuan masyarakat Samar Kilang yang tinggal di pinggiran hutan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) bahwa tanaman-tanaman tersebut bernilai ekonomi dan bisa meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
"Karena belum mengetahuinya, akhirnya masyarakat membiarkan saja tanaman tersebut tumbuh dan menjadi semak-semak, padahal tanaman-tanaman tersebut selain dapat dikonsumsi dan bernilai ekonomi, juga memiliki nilai histori yang menarik,” ungkap Raihal dikutip GoNEWS.co dari Bergelora di Jakarta, Rabu (27/1/2022).
Janeng misalnya, masyarakat Samar Kilang pernah menjadikan umbi-umbian ini sebagai makanan pokok, saat mereka dilanda kemarau dan gagal panen pada tahun 1970-an.
"Janeng ini juga menjadi makanan pejuang Aceh saat bergerilya di dalam hutan melawan pasukan Belanda. Selain itu juga pernah menjadi makanan utama pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)," ujar Raihal.
Selama ini, janeng dan aren masih dikonsumsi hanya oleh masyarakat Samar Kilang dan tidak dijual keluar Kecamatan Syiah Utama. Hal yang sama juga terjadi pada gula aren, di Samar Kilang banyak pohon aren, namun airnya hanya diolah menjadi gula tampang, padahal gula aren ini juga bisa diolah menjadi bubuk dan dalam bentuk manisan.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Umum, Lingkungan, DKI Jakarta, Aceh |