Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
11 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
8 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  Umum

Perempuan Syiah Utama Berdayakan HHBK untuk Tingkatkan Ekonomi

Perempuan Syiah Utama Berdayakan HHBK untuk Tingkatkan Ekonomi
Perempuan Samar Kilang, Syiah Utama, Bener Meriah, Aceh sedang memproduksi olahan Aren. (foto: ist. via bergelora)
Rabu, 26 Januari 2022 16:40 WIB
BENER MERIAH - Kelompok perempuan Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh meresmikan produk Janeng atau Ubi Hutan (Dioscorea hispida Dents) dan Aren (Arenga pinnata) sebagai hasil produksi HHBK (hasil hutan bukan kayu), kemarin.

Direktur Katahati Institute Raihal Fajri berharap, peluncuran ini semakin membuka pengetahuan masyarakat Samar Kilang yang tinggal di pinggiran hutan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) bahwa tanaman-tanaman tersebut bernilai ekonomi dan bisa meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.

"Karena belum mengetahuinya, akhirnya masyarakat membiarkan saja tanaman tersebut tumbuh dan menjadi semak-semak, padahal tanaman-tanaman tersebut selain dapat dikonsumsi dan bernilai ekonomi, juga memiliki nilai histori yang menarik,” ungkap Raihal dikutip GoNEWS.co dari Bergelora di Jakarta, Rabu (27/1/2022).

Janeng misalnya, masyarakat Samar Kilang pernah menjadikan umbi-umbian ini sebagai makanan pokok, saat mereka dilanda kemarau dan gagal panen pada tahun 1970-an.

"Janeng ini juga menjadi makanan pejuang Aceh saat bergerilya di dalam hutan melawan pasukan Belanda. Selain itu juga pernah menjadi makanan utama pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)," ujar Raihal.

Selama ini, janeng dan aren masih dikonsumsi hanya oleh masyarakat Samar Kilang dan tidak dijual keluar Kecamatan Syiah Utama. Hal yang sama juga terjadi pada gula aren, di Samar Kilang banyak pohon aren, namun airnya hanya diolah menjadi gula tampang, padahal gula aren ini juga bisa diolah menjadi bubuk dan dalam bentuk manisan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Lingkungan, DKI Jakarta, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/