Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
22 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
20 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
17 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
22 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Nasional

Kerjasama Pemanfaatan Data, Dukcapil Beri Nilai Tambah Rp7,7 Triliun selama 7 Tahun

Kerjasama Pemanfaatan Data, Dukcapil Beri Nilai Tambah Rp7,7 Triliun selama 7 Tahun
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrullah (kedua kiri) dalam acara peresmian pemanfaatan NIK sebagai Nomor Identitas Peserta JKN-KIS di Nusa Dua, Bali, Rabu, 26 Januari 2022. (foto: ist./dukcapil)
Jum'at, 28 Januari 2022 14:01 WIB
NUSA DUA - Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrullah mempersilahkan pemanfaatan kerjasama akses data kependudukan secara legal untuk meningkatkan pelayanan publik. Hal tersebut disampaikan saat meresmikan pemanfaatan NIK sebagai Nomor Identitas Peserta JKN-KIS di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Keterangan resmi Dukcapil yang diterima GoNEWS.co di Jakarta, Kamis (28/1/2022) menyebut, kerjasama pemanfaatan data merupakan arah kebijakan dari Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito untuk memudahkan layanan publik dengan berbasis NIK, yang bisa dilakukan secara online dengan tetap menjaga perlindungan data pribadi. "Bila ini konsisten dilakukan, pelayanan publik di Indonesia akan lebih maju dan berkualitas," ujar Zudan.

Dari sejumlah kerjasama yang telah berjalan, kata Zudan, NIK di-klik/di-hit lebih dari 7,7 miliar kali selama 7 tahun terakhir. "Jumlah klik itujika divaluasi taruhlah Rp1.000/klik, nilainya bisa mencapai Rp7,7 triliun."

"Itu belum terhitung nilai manfaat yang lain. Misalnya, berkat akurasi data dari NIK akan mampu mencegah fraud atau penipuan di sektor perbankan. Tata kelola bisnis juga menjadi semakin mudah dan cepat sehingga menghemat banyak biaya," kata Dirjen Zudan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pemerintahan, Nasional, DKI Jakarta, Bali
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/