Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
20 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
16 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
15 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  Peristiwa

GusDurian Minta Polisi dan Ganjar Bebaskan Warga Desa Wadas

GusDurian Minta Polisi dan Ganjar Bebaskan Warga Desa Wadas
Gusdurian meminta Kapolda Jawa Tengah untuk segera membebaskan warga Desa Wadas, Purworejo yang ditangkap (Dok. Istimewa)
Selasa, 08 Februari 2022 20:25 WIB
JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid meminta agar aparat segera membebaskan warga Desa Wadas, Purworejo yang ditahan.

Dia menyampaikan itu lewat akun Twitter @AlissaWahid dan meminta langsung Kapolda Jawa Tengah serta Gubernur Ganjar Pranowo secara gamblang.

"Atas nama @GUSDURians, kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan," kata Alissa.

Alissa pun meminta Gubernur Ganjar Pranowo agar proses pengukuran lahan untuk pembangunan Bendungan Bener ditunda sementara waktu. Putri mendiang mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur itu merasa lebih baik ada musyawarah terlebih dahulu dengan masyarakat setempat daripada terus terjadi konflik.

"Juga meminta kepada Gub Jateng pak @ganjarpranowo untuk menunda pengukuran dll sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat Negara," kata Alissa.

Ketegangan antara warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah dengan aparat kembali terjadi pada hari ini, Selasa (8/2). Aktivis mengklaim ada 40 warga yang ditangkap aparat kepolisian. Termasuk tim pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Mulanya, ratusan hingga ribuan personel TNI, Polri dan Satpol PP datang ke wilayah Desa Wadas. Mereka mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang ingin mengukur lahan di calon lokasi pembangunan Bendungan Bener. Nantinya bakal ada 124 hektare lahan yang akan dibebaskan demi memuluskan proyek.

Namun, kedatangan aparat dalam jumlah besar itu membuat warga cemas. Diketahui, selama ini warga menolak pembangunan bendungan tersebut.

Kepala Divisi Penelitian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Era Hareva Pasarua menyebut sedikitnya 40 warga Desa Wadas yang ditangkap aparat. "Iya [40 orang ditangkap dan beberapa di antaranya anak-anak], di lapangan terakhir seperti itu," kata Era, Selasa (8/2).

Kepolisian belum bicara lebih lanjut soal jumlah warga yang diamankan. Terakhir, Polda Jawa Tengah menyebut ada 23 orang yang diamankan karena diduga berbuat anarkis dan membawa senjata tajam. Ada pula warga yang diamankan karena sempat memotret kegiatan polisi lalu menyebarkannya disertai narasi negatif.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, DKI Jakarta, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/