Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
12 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
4 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
4
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
Home  /  Berita  /  Hukum

Detik-detik Polisi Kepung Warga Wadas saat Doa Bersama di Masjid

Detik-detik Polisi Kepung Warga Wadas saat Doa Bersama di Masjid
Puluhan aparat kepolisian berkostum dan senjata lengkap antihuru-hara nampak mengepung warga saat menggelar doa bersama di sebuah masjid, Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. (Dok. Istimewa)
Selasa, 08 Februari 2022 20:31 WIB

JAKARTA - Puluhan aparat kepolisian berkostum dan senjata lengkap antihuru-hara nampak mengepung warga saat menggelar doa bersama di sebuah masjid, Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Dalam video singkat yang diunggah oleh akun Twitter @Wadas_Melawan, terlihat puluhan aparat kepolisian berjaga di depan masjid. Aparat terlihat mengepung warga yang tengah berada di dalam masjid.

Selain itu, kepolisian juga nampak mencegah Warga Wadas untuk masuk atau keluar dari masjid tersebut. Kepala Divisi Penelitian LBH Yogyakarta, Era Hareva Pasarua mengatakan kejadian tersebut bermula ketika aparat kepolisian datang untuk mengawal proses pengukuran lahan penambangan batu andesit (kuari) untuk Bendungan Bener.

"[Warga berkumpul di masjid] berdoa bersama," kata Era, Selasa (8/2) siang.

Era mengatakan polisi yang datang ke sekitar masjid juga mencopot spanduk penolakan Bendungan Bener dan mengejar beberapa warga sampai ke hutan.

Dikonfirmasi terpisah, Wakapolda Jateng Brigjen Abiyoso Seno Aji membantah anak buahnya mengepung warga yang tengah doa bersama di sebuah masjid di Desa Wadas. Abiyoso mengklaim tak ada sedikitpun kericuhan yang terjadi antara warga dengan aparat kepolisian selama proses pengukuran lahan penambangan batu untuk proyek Bendungan Bener

"Dari sejak tadi pagi, sampai dengan saat ini saya berada di lokasi ini tidak ada kericuhan sekecil apapun. Kalau yang tadi bawa sajam untuk diamankan, untuk digali keterangannya, kenapa datang ke lokasi ini dengan membawa senjata tajam," ujarnya.

Warga Wadas sudah melakukan penolakan terhadap penambangan batu andesit untuk proyek stategis nasional (PSN) Bendungan Bener sejak 2016 lalu. Penolakan warga tersebut kerap mendapat tekanan dari aparat kepolisian.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/