Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
20 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Nasional

Pengamat Fintech Puji Digitalisasi Data Dukcapil

Pengamat Fintech Puji Digitalisasi Data Dukcapil
IFSoc dalam acara virtual bersama Ditjen Dukcapil Kemendagri, Senin, 7 Februari 2022. (foto: ist.)
Selasa, 08 Februari 2022 14:02 WIB
JAKARTA - Indonesia Fintech Society (IFSoc) mengapresiasi terobosan Ditjen Dukcapil Kemendagri dalam melakukan digitalisasi data kependudukan karena dinilai mendorong penerapan e-KYC (electronic-Know Your Costumer) dalam pelayanan industri perbankan dan transaksi finansial lainnya. Demikian disampaikan dalam suatu acara virtual, kemarin.

"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang luar biasa, juga berbagai terobosan dari Ditjen Dukcapil selama ini, sehingga e-KYC bisa terwujud dengan sangat baik," kata Karaniya Dharmasaputra, anggota Steering Committee IFSoc, sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari siaran resmi, Selasa (8/2/2022).

Berita Terkait: Dirjen Dukcapil: Tren e-KYC Berbasis NIK semakin Diminati

Berita Terkait: Bantu Pencari Keadilan, Dukcapil Kota Bekasi Cetak Cepat KTP-el Warga Buton

Pasalnya, e-KYC tidak mungkin diwujudkan apabila Indonesia sendiri tidak memiliki satu integrator data yang menyediakan akses, melakukan verifikasi, dan melakukan validasi terhadap kebenaran dan keabsahan data yang tengah ditelisik.

Semua itu, lanjut Karaniya, telah disediakan Dukcapil melalui kebijakan berbagi pakai data kependudukan secara digital.

Sejalan dengan itu, Hendri Saparini yang juga anggota Steering Committee IFSoc, turut mengungkapkan apresiasinya. Lebih jauh Hendri Saparini mengungkapkan kinerja Dukcapil dalam memberikan identitas terhadap penduduk menjadi modal besar dapat dietrapkannya e-KYC di Indonesia.

"Saya rasa kita semua perlu bangga. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar, tetapi kecepatan tingkat kepemilikan identitas di Indonesia sudah cukup bagus (hanya 1 persen wajib KTP-el yang belum memiliki KTP-el). Kita bandingkan misalnya di India, masih ada 12 persen yang belum memiliki digital ID," ungkap Hendri Saparini.

Hal itu turut diamini Syahraki Syahrir, anggota Steering Committee IFSoc yang juga berkesempatan hadir dalam Konferensi Pers tersebut. Disaat pemenuhan identitas menjadi tantangan dalam ekosistem ekonomi digital, lanjut Syahraki, Dukcapil hadir menyelesaikan masalah.

"Pada saat bicara digitalisasi maka, identitas menjadi tantangan. (Meski demikian) Indonesia sudah memiliki achievement yang cukup baik dalam rangka kita memiliki identitas digital, salah satunya dalam bentuk KTP-el," kata Syahraki.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pemerintahan, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/