Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
3
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
21 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
6 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Home  /  Berita  /  Politik

Fahri Hamzah: Ribuan Pulau Masih dalam Bingkai NKRI Karena Pancasila, Bukan Uang dan Infrastuktur

Fahri Hamzah: Ribuan Pulau Masih dalam Bingkai NKRI Karena Pancasila, Bukan Uang dan Infrastuktur
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah saat menjadi tamu Podcast Mamat Alkatiri. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 12 Februari 2022 14:47 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menagaskan, bahwa ribuan pulau dan suku di Idonesia, masih utuh dan bersatu bukan karena majunya pembangunan Inrastuktur dan uang.

Tapi menurut Fahri, bangsa Indonesia hingga saat ini utuh karena Pancasila. "Di Pancasila itu tidak ada uang bos," ujar Fahri saat menjadi tamu Podcast 'Maling' (Mamat Keliling) di kanal Youtube HAS Creative seperti dilihat GoNews.co, Sabtu (12/2/2022).

Fahri mencontohkan, soal Otonomi Khusus (Otsus) Papua. Menurutnya, bukan dana Otsus tersebut yang membuat masyarakat Papua bersatu dan bertahan bergabung dalam bingkai NKRI. "Bukan Otsus, BBM satu harga ataupun infrastuktur, tapi yang membuat bersatu itu adalah ide dan gagasan. Jadi orang Jakarta ini menganggap, jika sudah diberikan uang maka masalah itu selesai, tidak begitu bos," ujarnya.

Jadi kata Fahri, Pemerintah tidak boleh mengabaikan rakyat dengan dalih sudah memberikan uang. "Jika kita terus mengabaikan kepentingan masyarakat dan membiarkan seolah-olah lepas tanggungjawab karena sudah diberi uang, itu akan menjadi bahaya besar bagi negeri ini," tukasnya.

"Transaksimu dengan Papua adalah ide, gagasan, sejarah. Sekali lagi yang menyatukan bangsa adalah fikiran dan gagasan yang sama. Jika gagasan dan fikiran sudah tidak gabung, tidak satu visi dan misi, ya berantakan," tegasnya.

Fahri juga menyebutkan, hingga kini pelaksanaan demokrasi masih terasa berjarak dengan pelaku politik maupun masyarakat. Menurut Fahri, kondisi tersebut disebabkan demokrasi sejauh ini belum dijadikan sebagai tradisi berpikir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Sedangkan bangsa kita ini masih mengedepankan perasaan. Demokrasi masih belum terbentuk sebagai kekayaan gagasan universal kehidupan suatu bangsa," ucap Fahri.

Menyikapi keadaan demokrasi tersebut, Fahri menuturkan, sudah saatnya Indonesia ke depan meningkatkan lagi inovasi agar makin lebih baik lagi dalam melihat masalah yang terjadi.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/