Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
21 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
2
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
21 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
19 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
5
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
20 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Ekonomi

OJK dan Pemerintah Godok Insentif Dukung Kendaraan Listrik

OJK dan Pemerintah Godok Insentif Dukung Kendaraan Listrik
Ilustrasi OJK. (foto: dok. antara)
Selasa, 22 Februari 2022 14:01 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan, saat ini OJK bersama pemerintah terus menggodok insentif apa saja yang bisa dikeluarkan untuk mendukung industri kendaraan listrik. Demikian disampaikan dalam Green Economy Outlook 2022, Selasa (22/2/2022).

Mengutip kumparan, salah satu target adalah memberikan insentif pajak maupun kredit bagi pabrik baterai sampai dealer.

"Ini bisa diperluas dengan industri hulu dan hilir, pabrik baterai tentu juga eligible mendapat insentif baik pajak maupun dari risk weighted asset, bisa saja kredit modal kerja para dealer-nya seperti penjualan bisa mendapat insentif, ini masih dalam penggodokan," tuturnya dikutip GoNEWS.co di Jakarta.

Di tahun 2021, kata Wimboh, sudah dimulai pemberian risk-weighted asset lebih rendah 25 persen untuk kredit kendaraan listrik berbasis baterai.

Kebijakan ini, diharap mempercepat produksi dan mempercepat masyarakat mendapatkan insentif, bahkan mestinya termasuk perpajakannya. "Sehingga kita harap semua kendaraan sudah berbasis ekonomi hijau, bukan lagi fossil fuel tetapi tenaga baterai.".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/