Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
23 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
23 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
16 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
17 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Politik

Ada Kabar Baik untuk PPP menyusul 'Pisah Ranjang' PBNU-PKB

Ada Kabar Baik untuk PPP menyusul Pisah Ranjang PBNU-PKB
Ilustrasi PPP. (foto: dok. ist./jawapos)
Selasa, 08 Maret 2022 17:19 WIB
JAKARTA - Analis Politik dari Universitas Paramadina Septa Dinata mengatakan, PPP boleh jadi agak keteteran menghadapi Pemilu 2024 tapi sedikit dapat durian runtuh dari kerenggangan PBNU dengan PKB. Demikian Ia sampaikan kepada wartawan, kemarin.

"Dengan pisah ranjangnya PKB dengan PBNU, maka PPP akan menikmati itu," kata Septa kepada GoNEWS.co, sebagaimana dikutip Selasa (8/3/2022).

Artinya, jelas Septa, ketika afiliasi politik NU tak lagi kuat ke PKB maka pemilih NU akan jadi penguat suara PPP. "Dan PPP bisa klaim bahwa dia juga punya hak untuk menggarap basis NU," ujar Septa.

"Terutama di Jawa Tengah bagian utara, kan cukup kuat PPP," imbuh Septa.

Saat ini, kata Septa, PPP nampak sudah bergerak melalui baliho-baliho yang mengindikasikan bahwa PPP serius garap basis NU.

"Sepertinya strateginya sedang dimainkan," kata Septa.

Seperti diketahui, kerenggangan PKB dengan PBNU belakangan memang menjadi sorotan para analis politik. Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam satu pemberitaan Republika menyebut, kerenggangan PKB-PBNU terjadi pasca terpilihnya Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU ke-34.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/