Jelang Ramadan, Pemprov DKI Diminta Jaga Harga Pangan
"Kami kira Pemprov DKI dapat mengantisipasi kenaikan harga dan kelangkaan pangan dengan cepat. Terlepas dari faktor apapun, seharusnya tidak menjadi alasan. Sebentar lagi, sudah Ramadan. Ini kan soal perut. Kalau perut sudah berbicara, ya tidak bisa ditunda-tunda. Lagipula, kami sudah ingatkan di dalam rapat, agar cepat melakukan intervensi supply chainnya, kalau perlu subsidi buatkan green house untuk petani supplier," ucap Anthony sebagaimana dikutip GoNEWS.co.
DPRD, kata Dia, juga sudah menyetujui anggaran Rp800 miliar untuk subsidi pangan masyarakat. "Harusnya ini bisa digunakan untuk juga bisa dijadikan instrumen penekan inflasi.".
Ia melanjutkan, Pemprov DKI juga perlu segera memulai pembahasan Raperda Ketahanan Pangan yang memuat pula konsep Dana Abadi Pangan.
"Kita mau semua masyarakat Jakarta hidupnya sejahtera. Sudah saatnya Pemprov DKI segera memberikan jaminan ketahanan pangan dan bahkan akses makanan gratis kepada anak-anak terlantar, hal ini dijamin konstitusi. Kita perlu perbaiki sistemnya. Misalkan dengan membentuk Endowment fund atau dana abadi untuk pangan, dana abadi ini bisa digunakan sebagai instrumen untuk subsidi pangan, maupun untuk operasi pasar, bahkan untuk memberikan makanan gratis bagi anak-anak terlantar sebagaimana dijamin oleh Pasal 34 UUD 1945," tutup Anthony.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Ekonomi, Politik, DKI Jakarta |