Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
23 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
23 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
24 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
19 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Politik

Demokrat Yakin Jokowi Setia Konstitusi, Bukan Seperti yang Digambarkan Imin

Demokrat Yakin Jokowi Setia Konstitusi, Bukan Seperti yang Digambarkan Imin
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman. (Foto: Istimewa)
Rabu, 09 Maret 2022 21:02 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar kembali membuat pernyataan kontroversi.

Jika sebelumnya mengusulkan wacana penundaan pemilu, kali ini Cak Imin menyampaikan keyakinan bahwa Presiden Jokowi akan setuju usul itu asal semua partai kompak.

Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman merasa yakin Presiden Jokowi bukan sosok yang seperti digambarkan Cak Imin.

Anggota Komisi III DPR ini meyakini bahwa Jokowi adalah orang yang taat konstitusi. Artinya, mantan Walikota Solo itu hanya tunduk pada konstitusi yang ada.

"Saya ndak yakin (dengan Cak Imin), Presiden Jokowi itu prokonstitusi, pada konstitusi tercermin kehendak rakyat bukan pada partai-partai," tuturnya lewat akun Twitter pribadi, Selasa (8/3/2022).

Dengan keyakinan itu, Benny Harman memastikan Jokowi tidak akan setuju penundaan pemilu sekalipun semua partai kompak mendorong usulan itu.

"Maka meskipun semua partai kompak, namun karena jelas-jelas melanggar konstitusi, Presiden pasti lebih memilih setia pada konstitusi, bukan pada kehendak partai-partai," tutupnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/