Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
11 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
11 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
9 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
10 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
5
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Nasional

Di Sidang IPU, Puan Singgung soal Defisit Demokrasi

Di Sidang IPU, Puan Singgung soal Defisit Demokrasi
Ketua DPR RI Puan Maharani dalam sidang ke-144 IPU di Bali, Indonesia. (foto: dok. dpr)
Minggu, 20 Maret 2022 16:42 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Puan Maharani dalam Forum of Women Parliamentarians di Sidang ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali, Minggu (20/3/2022) menyampaikan, rendahnya keterwakilan perempuan di politik menunjukkan adanya defisit demokrasi sehingga seluruh anggota IPU harus berada di garis terdepan mendorong partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan.

Puan saat memberi sambutan di depan delegasi perempuan dari 115 negara menyampaikan, proporsi anggota parlemen perempuan di dunia masih belum mencapai 30 persen, meskipun ada kenaikan jumlah anggota dari 2020 ke 2021.

"Pada 2021, dari 73 orang yang terpilih sebagai ketua parlemen di seluruh dunia, 18 di antaranya atau 24,7 persennya adalah perempuan. Sementara itu, proporsi global anggota parlemen perempuan telah meningkat menjadi 26,1 persen, naik sebesar 0,6 persen," kata Puan Maharani selaku pimpinan sidang majelis (assembly meeting) ke-144 IPU di BICC Nusa Dua, Bali.

Ketidaksetaraan gender, kata Puan, berarti tidak dilaksanakannya secara penuh demokrasi dan hak asasi manusia. "Oleh karena itu, kita perlu terus memastikan partisipasi aktif perempuan pada proses pengambilan keputusan, terutama di badan publik.".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/