Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
15 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
2
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
15 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
3
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
15 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
4
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
14 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
5
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
15 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
6
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Home  /  Berita  /  Umum

Perempuan, Demi Ekosistem Perfilman yang Lebih Baik

Perempuan, Demi Ekosistem Perfilman yang Lebih Baik
PESONA PARA DUTA: Shenia Cinnamon (bawah) menempelkan kepalanya di lengan Marsah Timothhy. Di belakangnya, Cut Mini duduk di sebelah kanan Prilly Latuconsina. Empat aktris perempuan itu menjadi wajah FFI 2022. (Foto: dok. FFI)
Minggu, 03 April 2022 18:31 WIB
JAKARTA - Perempuan: Citra, Karya, dan Karsa. Demikian tema yang FFI usung tahun ini. Peran perempuan yang kian kentara dalam industri film tanah air, mau tak mau, memaksa FFI mengarahkan sorot lampunya ke sana.

CUT Mini, Marsha Timothy, Prilly Latuconsina, dan Shenina Cinnamon. Empat pelakon berparas cantik itu adalah wajah FFI 2022.

Dalam jumpa pers daring Rabu (30/3), Ketua Komite FFI 2021–2023 Reza Rahadian memperkenalkan keempatnya sebagai duta FFI. Melengkapi pesona perempuan dalam industri film Indonesia, FFI menjadikan Miss Roekiah sebagai ikon.

Miss Roekiah adalah seniman yang mengawali kariernya dari musik keroncong pada sekitar 1924. Dia lebih dulu dikenal sebagai penyanyi sebelum berkiprah di dunia seni peran. Baik di panggung pertunjukan maupun layar lebar. Dalam bukunya A to Z About Indonesian Film, Ekky Imanjaya menyebut Miss Roekiah sebagai aktris serbabisa berdarah Sunda-Belitung.

Bersamaan dengan diangkatnya tema peran kaum hawa oleh FFI, para sineas dan aktris perempuan sedang lantang menuntut perbaikan ekosistem perfilman.

Mereka mendesak terciptanya ruang aman dalam industri perfilman nasional. Sejak awal Februari, tagar #BerpihakPadaKorban dan #RuangAmanSinema wara-wiri di akun media sosial (medsos) para selebriti.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/