Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
3 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
2
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
3
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Home  /  Berita  /  Politik

Putin Populer di Jagat Maya Indonesia, Pentagon Cemburu

Putin Populer di Jagat Maya Indonesia, Pentagon Cemburu
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam suatu kesempatan. (foto: ist. via reuters)
Senin, 18 April 2022 18:06 WIB
JAKARTA - Wakil ketua DPD RI Sultan B Najamudin menuding Amerika Serikat sedang mencari-cari cela dan kesalahan Indonesia dengan logika Hak asasi manusia (HAM). Dugaan pelanggaran HAM di PeduliLindungi dan peristiwa KM 50 yang dikaitkan dengan sikap Indonesia yang cenderung tidak begitu mempermasalahkan invasi Rusia ke Ukraina itu disebutnya telah merugikan reputasi AS sebagai negara yang kerap mendukung aktivitas militer Israel ke Palestina.

"Dunia telah memahami secara baik tentang logika dan standar ganda atas prinsip HAM mereka yang mengaku sebagai para pejuang HAM itu. Mereka berpura-pura buta dan merasa benar dengan agresi militer Israel dengan perlengkapan perang yang mereka bantu di Al Aqsa hari ini" sindir Senator asal Bengkulu itu melalui pernyataan tertulis sebagaimana dikutip GoNEWS.co, Senin (18/4/2022).

Menurut Sultan, Pentagon sedang cemburu dengan gestur diplomatik Indonesia yang baik-baik saja bersama Rusia dan melejitnya popularitas Putin di jagat maya publik Indonesia saat ini. "Terutama ketika dikaitkan dengan posisi kita sebagai presidensi G20."

"Terlalu jauh bagi AS untuk memperkeruh suasana sosial politik Indonesia dengan mengungkap hal yang telah selesai dibicarakan di internal Indonesia. Publik Indonesia tidak akan terpengaruh dengan pendekatan politik yang memecah belah seperti itu," tegas Sultan.

Diketahui, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) membahas sentimen anti-Semit alias kebencian terhadap Yahudi di Indonesia dalam laporan tahunannya mengenai praktik Hak Aasasi Manusia (HAM) di negara-negara sahabat.

Laporan Praktik HAM di Indonesia 2021 yang baru dirilis Deplu AS pada 12 April lalu itu kini tengah disorot karena isinya mengenai aplikasi pelacakan Covid-19 PeduliLindungi.

Namun, dokumen setebal 60 halaman itu berisi banyak laporan lain seputar HAM di Indonesia, mulai dari kebebasan berpendapat, diskriminasi terhadap kelompok LGBTQ, perlindungan tenaga kerja, hingga pemberantasan korupsi.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, Internasional, DPD RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/