Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
14 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
14 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
13 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Politik

'Bang Menteri' Didorong Tinggalkan Politik Identitas

Bang Menteri Didorong Tinggalkan Politik Identitas
Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) di masa Pilpres 2019. Kala itu, sosok pengusaha muda ini akrab disapa 'Bang' Sandi. (foto: ist./dok.detikcom)
Kamis, 02 Juni 2022 09:42 WIB
JAKARTA - Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Banten Ahmad Nuri menyatakan kepada wartawan, Kamis (2/6/2022), dirinya berharap kontestasi politik ke depan tetap mengedepankan kualitas demokrasi dan jangan ada kapitalisasi (klaim) secara sepihak. Sikap ini merupakan respons dari kabar adanya dukungan terhadap Sandiaga Uno dari sejumlah ulama untuk maju Pilpres 2024.

"Saya berharap, demokrasi yang akan kita bangun adalah kualitas demokrasinya. Yang kedua, para kontestan harus menyadari betul, jangan ada proses kapitalisasi secara sepihak," ujarnya sebagaimana dikutip GoNEWS.co di Jakarta.

Nuri juga negaskan, politik identitas sudah tidak produktif di era saat ini dan jangan sampai terulang lagi politik seperti itu di Banten, maupun di nusantara.

"Itu yang harus direduksi. Politik identitas sudah tidak produktif lagi. Kalau politik identitas ini jadi modal dalam suatu konstetasi, dan bukan gagasan ataupun visi, nah itu yang harus sama-sama disadari. Jangan terulang kembali politik identitas di bumi Banten dan bumi nusantara ini," ujarnya.

Nuri mengatakan para calon harus memberikan gagasan yang lebih besar dalam membangun peradaban politik yang humanis dan lebih pro rakyat.

''Lebih menciptakan kemajuan-kemajuan yang kompetitif dengan negara-negara lain. Kan gitu harusnya. Jangan muncul lagi politik identitas keagamaan yang justru memecah belah bangsa kita. Sudahlah kita cukup sampai di sini politik identitas muncul," ujarnya.

Sebelumnya dikabarkan, beberapa pemuda di Banten menggalang pertemuan sejumlah ulama Banten untuk mendukung Menparekraf Sandiaga Uno menjadi presiden 2024, beberapa waktu lalu di Kota Serang. Sayangnya, aksi tersebut menuai kecaman banyak kalangan lantaran ulama-ulama yang hadir membantah ikut mendukung Sandiaga Uno.

Pasca pertemuan ulama tersebut, Ketua Umum Mathla'ul Anwar H Embay Mulya Syarief yang diundang memberi tausyiah dalam acara tersebut membantah dirinya ikut memberikan dukungan kepada Sandiaga Uno untuk menjadi presiden 2024.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta, Banten
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/