Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
11 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
2
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
11 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
3
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
11 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
4
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
11 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
5
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
10 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
6
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sindir Bulog, Jokowi: Ambil Banyak Beras Petani, Tapi Enggak Bisa Jualnya

Sindir Bulog, Jokowi: Ambil Banyak Beras Petani, Tapi Enggak Bisa Jualnya
Ilustrasi Presiden Jokowi sidak ke Bulog. (Foto: istimewa)
Senin, 20 Juni 2022 21:52 WIB
JAKARTA - Presiden Jokowi meminta semua pihak mulai dari petani hingga BUMN meningkatkan produksi beras nasional. Kebutuhan pangan yang satu ini sangat penting di tengah ancaman krisis karena situasi global yang tak lagi kondusif.

Tak hanya memproduksi beras dalam jumlah besar, Jokowi juga minta penyerapannya dilakukan dengan benar. Menurutnya, harus ada off taker yang benar-benar serius membeli beras petani hingga mampu menjualnya ke masyarakat. Dalam arahannya ini, dia menyindir Perum Bulog yang dinilainya tak mampu menjalankan tugas tersebut.

"Kalau sudah diambil, jangan kayak Bulog. (Mereka) ambil dari petani banyak, stop. Enggak bisa jual, sehingga kualitasnya turun dan ada yang busuk, rusak," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/6).

Arahan agar penyerapan beras petani harus dilakukan benar, termasuk biaya angkut dan jualnya, sudah disampaikan Jokowi ke Menteri BUMN Erick Thohir, kementerian lain, pemda, hingga swasta.

Alasannya, kata dia, uang yang dikeluarkan dari APBN untuk pangan sangat besar. Pada 2018, anggaran pemerintah untuk pangan mencapai Rp 86 triliun. Di tahun ini, naik menjadi Rp 92,3 triliun.

"Semua harus ada grand plan-nya. Rencana besarnya seperti apa? Sudah disampaikan, termasuk dengan (rencana) pelaksanaan juga harus ada," tegas Jokowi.

Selain beras, Jokowi juga minta pangan lain yang mulai serius ditanam adalah sorgum. Pangan yang ditanam harus disesuaikan dengan daerah seperti sorgum yang cocoknya di Nusa Tenggara Timur.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/