Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
16 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
16 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
15 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
16 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
16 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Politik

PKS: Kurang Logis Menaikkan BBM saat Harga Migas Dunia Turun

PKS: Kurang Logis Menaikkan BBM saat Harga Migas Dunia Turun
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 05 Agustus 2022 14:56 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Seiring turunnya harga minyak dunia, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menilai kurang logis kalau Pemerintah malah menaikannya. Mulyanto justru minta Pemerintah menurunkan harga BBM nonsubsidi. Ia minta Pemerintah konsekuen dengan pola penghitungan harga jual BBM nonsubsidi yang mengikuti harga minyak dunia.

"Pemerintah jangan mau enaknya sendiri. Saat harga minyak dunia tinggi, harga BBM nonsubsidi dinaikan. Sekarang saat harga minyak dunia turun, harga BBM bersubsidi tetap tinggi juga," kata Mulyanto kepada GoNews.co, Sabtu (05/08/2022).

Mulyanto mempertanyakan alasan Pemerintah menaikan harga BBM nonsubsidi saat harga minyak dunia turun. Menurutnya, keputusan Pemerintah menaikan harga BBM nonsubsidi saat harga minyak dunia turun tidak logis dan merugikan masyarakat.

Pemerintah harusnya meringankan beban masyarakat. Bukan justru menambah berat. "Jadi terkesan janggal, saat harga minyak dunia turun malah menaikan harga jual BBM nonsubsidi," tegas Mulyanto.

Mulyanto mengingatkan Pemerintah bahwa keputusan menaikan harga BBM nonsubsidi secara beruntun dan serempak untuk beberapa varian dapat memicu inflasi. Ia khawatir kenaikan harga BBM nonsubsidi ini akan mendorong masyarakat bermigrasi mengkonsumsi ke BBM bersubsidi. Bila hal tersebut sampai terjadi tidak menutup kemungkinan akan terjadi kekurangan stok BBM bersubsidi. "Sebab kuota BBM bersubsidi kan terbatas. Bahkan kabar terakhir menyebutkan cadangan BBM bersubsidi kita hanya cukup sampai bulan November," terang Mulyanto.

Seperti diketahui pada Juli 2022 harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau ICP sebesar USD 106,7 per barel. Harga itu telah mengalami penurunan sebesar USD 10,89 per barel dari harga bulan sebelumnya yaitu USD 117,62 per barel.

Sementara harga minyak dari WTI Crude di awal Agustus ini sudah jatuh di bawah harga USD 90 per barel. Begitu juga harga minyak dari Brent Crude yang mendekati USD 92 per barel.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/