Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
19 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
18 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
18 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
18 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
18 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Olahraga

Dorong Esport Jadi Sport Industry, Kemenpora Minta Game Lokal Harus Berkembang

Dorong Esport Jadi Sport Industry, Kemenpora Minta Game Lokal Harus Berkembang
Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta (tengah). (Foto: Humas Kemenpora)
Kamis, 11 Agustus 2022 09:54 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mendorong olahraga Esport menjadi kuat dalam perkembangan olahraga industri di Indonesia (sport industry). Sehingga, sport industry esport Tanah Air mampu bersaing dengan gempuran game-game dari luar negeri di masa depan.

"Dalam konteks esport ini kita pandang bahwa, yang perlu kita kuatkan adalah bagaimana game-game lokal harus berkembang. Sehingga industrinya bisa bersaing dengan game buatan luar," ujar Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta saat mengikuti press conference Kick Off Piala Presiden Esport 2022 di Ballroom Jakarta Theater, Rabu (10/8/2022) malam.

Sejak olahraga ini berkembang pesat di kalangan pemuda dan saat ini telah mencapai lebih dari 40 juta gamers, perkembangan peminatnya dan kompetisinya semakin banyak. Bahkan, kompetisi di multieven (SEA Games, Asian Games) nya sudah mulai dipertandingkan, otomatis di PON juga dipertandingkan.

"Karena ini sudah masuk ke ranah olahraga industri, maka kita harus bisa bersaing. Maka kita gerakkan anak muda Indonesia agar ide-ide kreatifnya harus kuat agar mampu bersaing ke depannya," kata Isnanta.

Menurutnya, even esport sudah sering diadakan, artinya persamaan hak untuk mengikuti training camp dan kompetisi akan sama dengan cabang lain. Tapi, dari sisi kemandirian tentu esport ini harus terdepan karena sudah masuk ranah sport industry.

"Dalam esport ini menjamurnya baru dalam tataran minat-tertarik dan itu faktanya. Tetapi, dari konteks pengembangan prestasi secara sistematis, terukur dengan sport science kuat, perlu ada edukasi. Induk organisasi juga belum lama terbentuk, kompetisi sudah ada, lalu kita akan lebih tata bagaimana membangun fisiknya, kompetisi terukur dan sistematis dan dibarengi dengan infrastruktur lain, edukasi dan sebagainya," urai Isnanta.

Yang utama adalah bagaimana menempatkan esport ini menjadi kuat dari sisi prestasi maupun industri. Karena pasarnya tinggi dan Indonesia jangan sampai kalah bersaing dengan game dan aplikasi dari luar.

"Maka kita dorong tentang games lokal. Sekarang dengan Kementerian Maritim kita juga ingin memperkuat sebuah peraturan tentang memperkuat game lokal itu sehingga secara industri kuat. Dari sisi prestasi kita sangat cepat maju karena kita sudah mengikuti berbagai even internasional dan mendapatkan nomor-nomor terhormat," tambahnya.

Lebih jauh Isnanta juga menyampaikan, dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), cabor esport masuk dalam sport industry. Dalam konteks olahraga unggulan memang belum unggulan karena tidak masuk dalam olimpiade.

"Olahraga ini sangat berkembang, jadi kebijakan itu semua akan cepat berubah ketika situasi dan lingkungannya juga berubah. Misalnya, dalam waktu dekat cabor ini masuk olimpiade maka kita juga akan tempatkan itu menjadi olahraga unggulan," urai Isnanta menambahkan.

Kemenpora saat ini telah menata dengan kompetisi yang terukur. Setiap daerah juga telah direkomendasikan untuk menggelar even pelajar tingkat lokal, kompetisi dan di Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September juga akan lebih dikenalkan dengan masif lagi.

"Tentu kita melakukan kajian-kajian baru supaya esport ini menjadi baik untuk kesehatan, baik untuk hubungan sosial, industri dan berbagai aspek lainnya," terangnya.

Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo menyampaikan, perputaran rupiah dalam penyelenggaraan esport sangat tinggi. Penyelenggaran tahun sebelumnya saja perputaran rupiahnya ia klaim mencapai triliunan rupiah.

"Kita harapkan salah satunya yakni game-game lokal bisa tumbuh dan berkembang serta mampu bersaing di kancah internasional," ujarnya pada kompetisi yang menawarkan total hadiah mencapai Rp 2 miliar ini.

"Dari penyelenggaraan esport Piala Presiden 2022 ini kami harap mendapatkan atlet terbaik yang akan ikut serta dalam turnamen skala dunia atau IESF World Championship yang akan dilaksanakan di Bali pada Desember 2022 mendatang. Semoga ini semua dapat berjalan dengan baik dan sukses," tutup Bambang. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/