Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
21 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
7 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Komisi I DPR Akan Panggil KSAL Terkait Pesawat TNI AL yang Jatuh di Perairan Madura

Komisi I DPR Akan Panggil KSAL Terkait Pesawat TNI AL yang Jatuh di Perairan Madura
Anggota Komisi I DPR Dave Laksono. (Foto: Istimewa)
Kamis, 08 September 2022 14:37 WIB

JAKARTA - Komisi I DPR akan meminta penjelasan KSAL terkait pesawat TNI AL G-36 Bonanza T-2503 yang jatuh di perairan Madura. Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyatakan pihaknya akan meminta penjelasan terkait jatuhnya pesawat tersebut.

"Kita mendorong penjelasan-penjelasan kenapa itu bisa terjadi, kita harapkan ada kejelasan dar TNI AL kenapa bisa terjadi," kata Dave di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (8/9/2022).

Dave menyatakan, kasus pesawat TNI AL yang jatuh harus menjadi bahan koreksi, sebab hal tersebut bukan hal pertama. "Harus menjadi korektif ke depan, yaitu adalah SOP-nya bagaimana, kenapa itu bisa terjadi dan berulang kali. Jadi perlu ada reformasi dalam SOP tentang penggunaan pesawat (alutsista), baik itu pesawat, kapal angkatan laut, kapal selam, tank juga. Jadi perlu ada reformasi di tubuh TNI," kata dia.

Politikus Golkar itu mendorong reformasi alutista atau peremajaan alat tempur di tubuh TNI, mengingat banyak alat tempur yang telah berusia tua. "Apabila terjadi kendala bilamana alat tempur tersebut sudah usianya uzur, sudah tidak dalam kondisi prima, ya semestinya harus ada perbaikan, harus politocal will atau budgeting will dari pemerintah untuk mendorong ada peremajaan daripada alutsista," kata dia.

Dave mengaku heran mengapa pesawat TNI terus berjatuhan. Ia khawatir kesiapn pesawat temput apabila benar ada perang di Indonesia. "Kita kan dalam kondisi damai dan tdak berperang dengan siapapun, nah ini pesawat trus berjatuhan? Bagaimana kita dalam keadaan perang, nah kenapa? Karena ancaman itu ada dan nyata, potensi konflik di laut china selatan ada, potensi krisis pangan energi selalu menghantui kita," kata dia.

Sebelumnya, Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (AL) Laksamana Muda Dwika Setiawan menyebut, pesawat TNI AL G-36 Bonanza T-2503 tidak membawa penumpang. Pesawat itu hanya berisi dua orang, yakni pilot dan kopilot. "Awak pesawat ada dua orang pilot dan kopilot," ujar dia di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 7 September 2022.

Diketahui, Kecelakaan pesawat udara milik TNI AL terjadi saat tengah latihan. Pesawat jenis G-36 Bonanza T-2503 itu jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). "Pesawat mengalami kecelakaan saat Konvoi KRI melaksanakan latihan Anti Serangan Udara (Air Defense Exercise), dalam hal ini Bonanza berperan sebagai penyerang," dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan Koarmada II, Rabu 7 September 2022.

Menurut TNI AL, pihaknya masih belum mengetahui sebab jatuhnya pesawat T-2503 tersebut. "Masih belum diketahui," tulis Koarmada II.

Saat ini, TNI Angkatan Laut mengerahkan 13 KRI, 1 KAL,1 Tim Kopaska, dan 1 Tim Penyelam dan dipimpin langsung Pangkoarmada II dan Komandan Guspurla Koarmada II.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/