Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
22 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
22 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
21 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
5
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
6
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
22 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Ponsel Wartawan Dirusak saat Liput Demo BBM, Polda Aceh: Itu Resiko Peliputan

Ponsel Wartawan Dirusak saat Liput Demo BBM, Polda Aceh: Itu Resiko Peliputan
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy. (Foto: Istimewa)
Kamis, 08 September 2022 14:30 WIB

JAKARTA - Kepolisian Daerah (Polda Aceh) menanggapi pengrusakan alat kerja berupa ponsel milik wartawan saat meliput aksi demo mahasiswa UIN Ar-Raniry terkait penolakan kenaikan harga BBM di depan gedung DPR Aceh, Rabu (7/9/2022) kemarin.

Mereka meminta agar tidak ada tuduhan sepihak bahwa pelakunya adalah anggota kepolisian. "Perusakan tersebut jangan langsung dituduhkan bahwa pelakunya adalah polisi, sebelum ada bukti yang jelas," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy, Kamis (8/9/2022).

Dia mengatakan saat itu demo mahasiswa berujung anarkis. Pengrusakan HP wartawan tersebut, klaim Winardy, bisa saja terjadi dan dilakukan siapa saja. "Itu juga merupakan salah satu risiko wartawan yang meliput kegiatan unjuk rasa anarkis," ujarnya.

Winardy menyebut saat aksi demo, dua mobil dinas polisi ikut dirusak. Kaca depan dan belakangnya hancur. "Namun itu adalah risiko saat pengamanan unjuk rasa anarkis," katanya.

Dia menyayangkan tuduhan sepihak terkait perusakan alat kerja jurnalis yang langsung dialamatkan kepada polisi yang tengah melakukan pengamanan. Bigitupun, pihaknya tetap akan mendalami dugaan itu.

"Intinya, dugaan itu tetap kami dalami. Namun, jangan langsung memvonis kalau itu ulah intel polisi. Apalagi sampai memframing seolah-olah polisi di lapangan kasar terhadap pers," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/