Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
2
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
3
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
4
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
Olahraga
3 jam yang lalu
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
5
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
Umum
3 jam yang lalu
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
6
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Umum
3 jam yang lalu
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Pemerintah Beri Perhatian Petani dalam Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional

Pemerintah Beri Perhatian Petani dalam Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional
Ilustrasi petani. (foto: ist./borobudurnews)
Rabu, 14 September 2022 18:58 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/9/2022), menekankan keseriusan pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan nasional. Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan, dan pemerintah membentuk Badan Pangan Nasional.

"Ketahanan pangan bukan hanya menjadi prioritas tapi juga menjadi target kesejahteraan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah telah merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan penguatan ketahanan pangan nasional," ungkap Menko Airlangga Hartarto sebagaimana dikutip GoNEWS.co.

Beberapa waktu lalu Indonesia menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena sudah swasembada beras. Namun swasembada beras 'ongkosnya' mahal, yaitu nasib petani itu sendiri. Jika panen, harga jatuh.

Namun, kata Airlangga, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk membantu petani, yaitu memberikan pupuk bersubsidi dan menugaskan Bulog untuk membeli gabah atau beras petani hingga stok CBP mencapai 1,2 juta ton setara beras.

"Indonesia punya pupuk surplus, terkait dengan beberapa daerah yang meminta untuk ketersediaan pupuk, kemarin dengan Menteri Pertanian kita sudah bahas, tentu dibatasi jadi pupuk dibatasi urea dan npk yang disubsidi, dan komoditasnya ada sembilan," kata Menko Airlangga.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/