Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
16 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
12 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
12 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  Politik

Luhut: Kalau Bukan Orang Jawa Jangan Harap Jadi Presiden!

Luhut: Kalau Bukan Orang Jawa Jangan Harap Jadi Presiden!
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: Istimewa)
Kamis, 22 September 2022 14:51 WIB

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyarankan bagi tokoh yang ingin jadi presiden namun bukan bersuku Jawa, sebaik melupakan impiannya.

Menurutnya, saat ini tak mungkin tokoh non-Jawa terpilih jadi presiden, meski dia tak menampik beberapa puluh tahun mendatang keadaan bisa berubah. "Kalau Anda bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya enggak tahu 25 tahun lagi, sudah lupain deh. Enggak usah kita memaksakan diri kita. Sakit hati, yang bikin sakit hati ya kita sendiri," ujar Luhut saat berbincang dengan Rocky Gerung dalam kanal Youtube RGTV channel ID, Rabu (21/9/2022).

Dia mengatakan, fakta antropologi masyarakat Indonesia saat ini masih sangat berorientasi kesukuan. Sebagai informasi, berdasarkan sensus penduduk pada 2010 lalu, mayoritas atau sekitar 40,22 persen masyarakat Indonesia bersuku Jawa.

Oleh sebab itu, Luhut menyarakan para tokoh non-Jawa yang ingin jadi presiden harus membaca fakta antropologi tersebut sebelum nantinya kecewa. “Ya antropologi. Anda scientific, Anda enggak baca itu, ya maaf, Anda bodoh atau apa itu,” jelasnya.

Secara pribadi, Luhut mengakui bahwa kesempatan dirinya terpilih menjadi presiden juga sangat tipis. Apalagi, lanjutnya, dirinya termasuk dual minoritas, baik dari suku maupun agama.

"Termasuk saya, saya sudah Batak, Kristen lagi. Ya jadi saya bilang, ya sudah cukup itu. Kita sudah tahu, ngapain kita menyakiti diri saya. Istri saya juga bilang, ‘kamu ngapain sih Pa? Memang enggak mau? Syukur lah, haleluya’ dia bilang," ungkapnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/