Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
12 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
9 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
9 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  Sepakbola

Korban Meninggal di Kanjuruhan Bertambah Jadi 153 Orang, Sobat Anies Nasional Sampaikan Duka Mendalam

Korban Meninggal di Kanjuruhan Bertambah Jadi 153 Orang, Sobat Anies Nasional Sampaikan Duka Mendalam
Kericuhan suporter di Kanjuruhan Malang. (Foto: Detik)
Minggu, 02 Oktober 2022 10:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Relawan Sobat Anies Nasional menyampiakn duka mendalam atas terjadinya musibah dan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur usai laga derby antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Dimana, korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikabarkan kembali bertambah. Berasarkan informasi yang diterima Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), korban meninggal dunia bertambah menjadi 153 orang.

"Atasnama Relawan Sobat Anies Nasional saya menyampaikan bela sungkawa. Semoga para korban yakni Aremania maupun aparat kepolisian, diterima amal ibadahnya dan Husnul Khotimah," ujar Sekjen DPP Relawan Sobat Anies Nasional, Masril kepada GoNews.co, Minggu (02/9/2022).

Ia juga berharap, agar pihak aparat kepolisian dalam hal ini Polresta Malang dan Polda Jawa Timur, membuka secara terang-terangan jumlah korban yang meninggal dan luka-luka. "Informasi yang beredar itu sangat simpang siur, bahkan kalau di media sosial hari ini, jumlah korban meninggal sudah lebih dari 153 orang, tapi Polisi sendiri mengungkap hanya sekitar 127 orang," ujarnya.

Masril juga berharap, agar pihak kepolisian segera mengevaluasi SOP pengamanan dalam pertandingan sepakbola. "Agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari, pihak aparat keamanan harus mengedepankan tindakan persuasif, karena tindakan kekerasan akan selalu menimbulkan korban jiwa," tandasnya.

Ia menilai seharusnya sepak bola menjadi ajang olahraga yang bisa menyatukan antar sesama anak bangsa.

Pertandingan tersebut tidak hanya sekedar dituntut sportifitas masing-masing pemain, akan tetapi para penonton apalagi fans base pun dituntut hal yang sama. "Sepak bola seharusnya jadi pemersatu, di dalamnya ada nilai sportivitas dan kemanusiaan," ujarnya.

Selain itu, Relawan Sobat Anies Nasional juga berharap, agar seluruh korban meninggal dapat segera terdata dan dipastikan mendapat santunan. "Sekarang ini kan banyak juga korban yang belum teridentifikasi. Kita harapkan semoga semua korban meninggal dapat segera dimakamkan dan kelurga mendapat santunan," urainya.

Untuk dikethui, saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mencatat, dari 125 korban meninggal, 37 jenazah belum dapat diidentifikasi. Puluhan jenazah itu kemudian dibawa ke RS dr Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang dari dua rumah sakit di wilayah Kepanjen. Yaitu dari RS Wava Husada berjumlah 17 jenazah dan 20 jenazah dari RSUD Kanjuruhan.

"Untuk jenazah yang belum teridentifikasi kita bawa ke RSSA, jumlah 17 dari RS Wava Husada ditambah 20 dari RSUD Kepanjen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo saat ditemui di RS Wava Husada Jalan Panglima Sudirman, Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022).

Sementara korban yang dirawat berjumlah 186 orang. Mereka menyebar di sejumlah rumah sakit termasuk RSSA. Sebelumnya diberitakan, dalam data hingga saat ini, ada 153 orang yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan. Korban mayoritas adalah orang dewasa. "Yang banyak remaja maupun dewasa," terangnya.

Wiyanto menambahkan, ada juga korban anak-anak yang meninggal. Juga ada satu keluarga asal Blitar. "Anak-anak ada. Satu keluarga ada. Mereka asal Blitar," kata Wiyanto.

Sementara itu, terdapat dua anggota kepolisian yang juga dikabarkan tewas. Mayoritas para korban meninggal dunia karena sesak nafas dan terinjak-injak usai pihak kepolisian melempar gas air mata untuk melerai kerusuhan. Dalam kejadian tersebut menurut keterangan pihak Kepolisian telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal, di stadion ada 34," beber Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta di Mapolres Malang.

Akibat insiden berdarah ini, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memutuskan untuk menghentikan kompetisi BRI liga 1 2022/2023 selama sepekan. PT LIB menyampaikan duka cita mendalam terhadap para korban.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/