Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
24 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
8 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Melesat dengan Transformasi, BRI Terus Garap Pertumbuhan Baru UMKM

Melesat dengan Transformasi, BRI Terus Garap Pertumbuhan Baru UMKM
Minggu, 09 Oktober 2022 09:16 WIB
JAKARTA – Perusahaan BUMN terus bertransformasi untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, BRI Group telah menetapkan langkah penguatan yang ditempuh dalam Transformasi BRIvolution 2.0. Transformasi tersebut merupakan strategic response dari kondisi pandemi, sehingga rencana jangka panjang yang dituangkan pada BRIvolution 1.0 telah disesuaikan dengan situasi pasar terkini.

Pada Transformasi BRI, BRIvolution 2.0, BRI Group menetapkan visi The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion di tahun 2025. Bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini sekaligus mempertegas komitmen untuk mempertajam fokus menumbuhkembangkan sektor UMKM dengan sinergi bersama anak usaha atau secara BRI Group.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso yang menjelaskan bahwa pihaknya memiliki sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan. Oleh karenanya, BRI akan terus konsisten melakukan perluasan fungsi anak usaha.

Perluasan fungsi anak perusahaan dalam BRI Group tersebut dilakukan untuk diversifikasi income, spreading risk, dan memperkuat customer base BRI. “BRI Group harus menjangkau masyarakat sebanyak mungkin, kemudian dengan proses bisnis yang kita digitalisasikan, biayanya bisa menjadi seefisien mungkin,” kata Sunarso dalam wawancara belum lama ini.

Dalam hal membentuk sumber pertumbuhan baru, pihaknya memberi contoh pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merupakan wujud komitmen BRI untuk go smaller. Sejak resmi terbentuk setahun lalu, Holding UMi setidaknya telah melayani kebutuhan 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan mencapai sebesar Rp183,9 triliun per Agustus 2022.

Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Bentuk integrasi layanan lainnya dapat tercermin dari PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121. Adapun nasabah tabungan baru UMi telah mencapai 6,85 juta nasabah atau melampaui target awal sebanyak 3,3 juta nasabah pada 2022.

“Strategi pertumbuhan BRI ada dua, yang pertama mengikuti nasabah yang ada (existing) di BRI tapi dibantu untuk naik kelas, yang kedua adalah BRI harus mampu menjangkau yang lebih kecil lagi atau “go smaller” jadi karena kita punya strategi pertumbuhan ke atas mengikuti naik kelas nasabah yang ada, kebawah kita cari sumber pertumbuhan baru atau nasabah baru, maka ‘go smaller’, dari situlah kita membuat konsep membentuk holding ultra mikro bersama PNM dan Pegadaian,” tambahnya.

Pemulihan Ekonomi

Perjalanan BRI Group dalam mencapai visi tersebut tentu banyak dihadapkan dengan tantangan, mulai dari pandemi COVID-19 hingga gejolak ekonomi global. Oleh karenanya selama pandemi, strategic response yang dilakukan BRI adalah dengan menyelamatkan UMKM melalui strategi business follows stimulus.

“Agar stimulus berjalan efektif, BRI menyiapkan empat syarat. Pertama, harus ada dananya, yaitu memastikan anggarannya tersedia. Kedua, data pihak yang mendapatkan stimulus tersedia. Ketiga, kami akan menyiapkan sistem yang kredibel dan reliable agar stimulus tersebut tepat sasaran. Dan keempat, adalah komunikasi secara terus menerus kepada masyarakat,” tuturnya.

Menanggapi tantangan bisnis dari gejolak ekonomi global, Sunarso menyebut BRI jauh dari epicentrum gejolak ekonomi global dikarenakan backbone bisnis BRI, yakni UMKM, relatif tahan banting terhadap dampak dari konflik global tersebut.

Di sisi lain, BRI melihat bahwa UMKM sebagai tulang punggung pertumbuhan perekonomian Indonesia perlu dieskalasi pertumbuhannya. Tidak heran, BRI sebagai lembaga keuangan mengambil peran dengan mengucurkan 83,27% dari total kredit kepada pelaku UMKM per kuartal II-2022.

“Pelaku usaha di Indonesia sebanyak 98.7% adalah skala UMKM. Itu baru jumlah pelakunya, tapi kontribusinya terhadap produk domestik bruto mencapai 68%, artinya sebenarnya PDB kita itu mayoritas dikontribusi oleh bisnis yang skalanya UMKM. Ketiga, adalah dari sisi penyerapan tenaga kerja 97,22 % tenaga kerja di Indonesia itu pekerja dia segmen UMKM, jadi ini menjadi penting dan strategik dalam konteks negara, karena tugas utama negara adalah mensejahterakan rakyatnya, dan cara yang paling baik dalam mensejahterakan rakyat adalah dengan memberi pekerjaan,” tegasnya.

Fokus BRI dalam memberdayakan dan membangkitkan aktivitas pelaku UMKM pada saat pandemi tersebut, menjadi penggerak kinerja keuangan BRI. Hingga akhir Kuartal II 2022, BRI secara konsolidasian (BRI Group) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp.24,88 triliun atau tumbuh 98,38% year on year (yoy) dengan total aset meningkat 6,37% yoy menjadi Rp.1.652,84 triliun. ***

Editor:Muslikhin Effendi
Kategori:Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/