Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
19 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
4 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Gagal Ginjal Akut 'Hantui Masyarakat', PKS Desak BRIN Bertindak!

Gagal Ginjal Akut Hantui Masyarakat, PKS Desak BRIN Bertindak!
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto. (foto: Istimewa)
Selasa, 25 Oktober 2022 12:51 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Masyarakat dihebohkan dengan kejadian gagal ginjal akut yang menyerang ratusan anak Indonesia. Dikabarkan hal ini diakibatkan oleh salah satu kandungan di beberapa obat sirup yang tersebar di masyarakat namun kabar simpangsiur juga masih terus bermunculan.

Mengenai hal ini, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mendesak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) segera meneliti penyebab penyakit gagal ginjal akut yang telah menelan ratusan korban anak.

Mulyanto menilai kejadian “misterius” ini tidak boleh disikapi secara sporadis dan biasa-biasa saja. BRIN yang memiliki kapasitas untuk melaksanakan riset kesehatan harus segera mengambil inisiatif strategis tersebut.Ia mengingatkan agar tindakan riset jangan dibiarkan berlarut-larut. Apalagi kalau yang muncul hanyalah inisiatif impor obat dengan biaya APBN.

"Kita jangan mengulangi kesalahan sebelumnya dalam menangani Covid-19, yang ditengarai sebagai ajang bisnis PCR dan bisnis vaksin," kata Mulyanto dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Senin (24/10/22).

Mulyantio minta Pemerintah untuk tidak menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan bisnis obat atau bisnis kesehatan. Hal ini ditekankan Mulyanto karena menurutnya kondisi APBN saat ini terbatas sehingga perlu langkah yang tepat berbasis riset kesehatan sehingga tidak membuang-buang anggaran yang mana dikhawatirkan justru tidak tepat sasaran.

"BRIN harus didorong optimal untuk meneliti soal ini secara akurat. Menjawab penyebab dan usulan solusinya. Ini kasus luar biasa, yang perlu didekati secara luar biasa dengan keseriusan," tandasnya.

Untuk diketahui Pemerintah Indonesia telah mendatangkan obat penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal (Cedera Ginjal Akut/AKI). Obat itu didatangkan dari Singapura dan tiba Minggu, (23/10/22).

Obat yang dimaksud bernama Fomepizole (injeksi) tersebut belum ada di Indonesia, dan hanya ada dari produsen di Singapura. Pemerintah sendiri telah memesan sebanyak 200 vial obat tersebut dengan harga satuan mencapai Rp 16 juta. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa untuk pengiriman tanggal tersebut, sebanyak 26 vial obat Fomepizole akan dibawa dari Singapura ke RI.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/