Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
23 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
23 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
23 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
21 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
5
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
4 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
6
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
4 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Produksi Emas Diperkirakan Menurun setelah 2024

Produksi Emas Diperkirakan Menurun setelah 2024
Ilustrasi emas. (foto: ist./gettyimages)
Jum'at, 28 Oktober 2022 14:24 WIB
JAKARTA - Produksi emas diprediksi akan menurun setelah 2024 seiring dengan proyeksi penurunan produksi tambang sebesar 0,8 persen per tahun setelah 2024 hingga 2026. Demikian lansiran suatu artikel lyang dibaca pada Jumat (28/10/2022).

"Kita mungkin telah mencapai apa yang disebut oleh beberapa ahli sebagai 'puncak emas', dan sebagian besar emas di dunia mungkin telah ditambang," kutipan artikel Style Mania yang dibaca GoNEWS.co di Jakarta.

Baca Juga: Sasar Indonesia Emas, Pemda Diminta Dukung UMKM Tembus Pasar Global 

Baca Juga: 1.136 dari 7.071 Kg Emas Antam jadi Perkara Hukum 

Pada tahun 2019, produksi tambang adalah 3.531 ton, 1% lebih sedikit daripada tahun 2018. Produksi emas diperkirakan akan sedikit meningkat tahun ini, dengan sekitar 3.588 ton yang ditambang.

Ini tidak berarti bahwa kita akan mulai melihat perubahan apa pun dalam produksi dengan segera, tetapi selama beberapa dekade (dan seperti yang dijelaskan oleh teori-teori ekonomi, nilainya akan meningkat lebih lanjut).

Baca Juga: Mengenang Rupiah Pecahan 500.000 Berbahan Emas 

Baca Juga: Legislator PKB: Kebijakan Kemasan Pangan Harus Komprehensif Menjamin Kesehatan Rakyat 

Di dekat inti planet kita terdapat cukup banyak logam kuning untuk melapisi permukaan dengan 33 sentimeter; ada juga banyak material pada 16 Psyche, asteroid logam terbesar yang diketahui bernilai 700 kuintiliun dolar.

Pada akhirnya, tidak ada kekurangan emas, tetapi kurangnya metode untuk mengekstraknya. Survei Geologi AS melaporkan bahwa jumlah emas yang dapat diekstraksi dalam cadangan bumi adalah sekitar 57.000 ton.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/