Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
22 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
2
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
22 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
21 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cleberson Siap Jalankan Instruksi Demi Tiket Final
Olahraga
21 jam yang lalu
Cleberson Siap Jalankan Instruksi Demi Tiket Final
Home  /  Berita  /  Politik

Fahri Hamzah: Partai Politik Sekarang Pakai Logika Dagang!

Fahri Hamzah: Partai Politik Sekarang Pakai Logika Dagang!
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 19 November 2022 19:19 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengkritisi partai politik habis-habisan. Fahri Hamzah menyebutkan bahwa para pendiri partai atau petinggi partai kini sudah seperti pedagang, bukan menjajakan ideologi.

"Partai politik ada krisis ini, lihat saja partai politik kan harusnya lembaga intelektual kan pendiri harunya pemikir pemilik ideologi," ungkap Fahri Hamzah di kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.

"Di indonesia dulu seorang tokoh nasionalis besar Soekarno mendirikan partai nasionalis seorang sosalis seperti Syahrir mendiriikan PSI, Pak natsir ideologi Islam mendirikan Masyumi, ini orang jago berpikir yang mendirikan partai," imbuhnya.

Membandingkan dengan partai politik sekarang, Fahri Hamzah menyebutkan bahwa ideologi bukan lagi yang utama. Dia lebih lanjut menyebut partai politik belakangan bernalar bak pedagang. "Tapi kalau kita lihat hari ini, ini kan pedagang yang mendirikan parta politik atau sebenarnya tergerus oleh logika pedagang, bagaimana enggak kena krisis partai?" imbuhnya.

Hal ini yang kemudian membuatnya bersama Anis Matta membentuk partai baru. "Maka kita buat partai politik, dulu saya berharap PKS bisa, tapi udah kena krisis. Feodalismenya dahsyat ada kelompok tertentu yang sulit dikiritik," ungkap Fahri yang sebelumnya memang berasal dari PKS.

"Maka akhirnya kita buat partai, kita siapkan buku dari sebelum dan setelah republik, kelompok ketiga, lalu buat buku arah baru bagaimana kita meng set up negara ini," imbuhnya.

Fahri menyebutkan bawa logika berdagang partai sepeeti megutamakan tokoh ketimbang pola pkir. Kondisi ini yang membuat proses politik menjadi bersifal lebih transaksional.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/