Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
17 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
12 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
12 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  Politik

Jawab Sentilan Lodewijk, Adian Napitupulu: Golkar Harus Belajar dari PDIP

Jawab Sentilan Lodewijk, Adian Napitupulu: Golkar Harus Belajar dari PDIP
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 24 Desember 2022 09:05 WIB

JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu turut menanggapi pernyataan Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus yang menyebut di internal partai berlambang banteng moncong putih itu ada keributan.

Lodewijk menyinggung, keributan itu terjadi setelah sejumlah hasil survei menyebut elektabilitas Ganjar lebih tinggi dari Puan. Adian mengatakan, situasi di internal kekinian masih kompak dan solid. Menurutnya, kalau pun ada perbedaan dianggap sebagai hal yang biasa.

"Ya enggak benar lah, kita PDI Perjuangan kompak, terpimpin, semua menunggu arahan ketua umum. Bahwa dalam banyak hal ada perbedaan melihat satu dua hal, biasa-biasa saja," kata Adian ditemui di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).

Tak hanya itu, ia justru balik menyinggung meminta Golkar harus belajar dari PDIP soal kekompakan. Terutama soal demokrasi yang terjadi di internal partai. "Namanya juga partai demokrasi. Mungkin Golkar harus belajar dari kita," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, jika memang ada perbedaan pandangan antar kader merupakan hal yang biasa. Menurutnya, perbedaan merupakan bagian dari demokrasi sendiri. "Loh, mana ada demokrasi tanpa perbedaan? Demokrasi itu harus ada perbedaan. Tinggal bagaimana cara kita menyikapi perbedaan itu. Dan cara kita menyikapi perbedaan itu dalam konteks presiden dan wakil presiden adalah mengembalikannya kepada mandat kongres, itu kewenangan di tangan ketua umum. Dengan demikian clear semuanya," tuturnya.

Lebih lanjut, Adian mempertanyakan secara etis soal yang ada di internal Golkar. Menurutnya, bisa saja PDIP terpancing dengan mengungkap cerita yang ada di internal Golkar.

"Ya kita harus baca juga ya kode etik di Golkar tuh boleh gak sih gitu. Gituloh. Kalau menurut kita sebenarnya nanti kalo kita terpancing mengomentari Golkar gimana. Kan kita punya banyak cerita juga tentang Golkar yang tidak kita umbar ke mana-mana. Kalau kita cerita juga gimana?" katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/