Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
13 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
8 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
8 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pengamat: OSO Mungkin Punya Proyek Bisnis di IKN

Pengamat: OSO Mungkin Punya Proyek Bisnis di IKN
Lokasi proyek IKN. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 24 Desember 2022 09:03 WIB

JAKARTA - Tantangan debat terbuka Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) untuk membela megaproyek Ibukota Negara (IKN) dinilai punya misi tersembunyi.

OSO yang lantang menantang debat pihak-pihak penolak IKN di Kalimantan Timur disinyalir punya proyek pribadi. "Mungkin juga terkait dengan cawe-cawe agar punya prospek bisnis, kita kan enggak tahu," kata pengamat politik Ujang Komarudin, Jumat (23/12/2022).

Terlepas dari kepentingan OSO, tantangan debat terbuka sukses menyedot perhatian publik. Pasalnya, tak sedikit pihak yang masih menentang keras pembangunan proyek yang ditaksir mencapai Rp 466 triliun.

Ujang pun meminta agar OSO lebih objektif melihat polemik pembangunan IKN dalam perspektif masyarakat luas. "Kalau memang bagusnya diapresiasi, kalau jelek ya dikritisi,” imbuhnya.

Menurutnya, mengkritisi kebijakan pemerintah yang kurang tepat sangat diperlukan dari partai politik agar adanya keseimbangan. "Jangan bisanya hanya sekadar menyanjung apa yang dilakukan pemerintah, tapi mengkritisi juga penting sebagai bagian dari check and balances yang dilakukan parpol,” tutupnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/