Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
22 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
19 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
24 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
4
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
22 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
5
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
19 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Umum

Libatkan Masyarakat Umum, Begini Cara Desa Mandarin Rayakan Imlek

Libatkan Masyarakat Umum, Begini Cara Desa Mandarin Rayakan Imlek
Antusias anak-anak Desa Mandarin saat merayakan Imlek. (Foto: Istimewa)
Senin, 23 Januari 2023 22:21 WIB

BATANG - Tahun Baru Imlek 2574, di Desa Sendang atau yang dikenal dengan Desa Mandarin, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang dirayakan sangat meriah. Banyak event yang digelar dengan menghadirkan anak-anak dan masyarakat setempat, yang mengenakan pakaian serba merah.

Demikian diungkapkan Pengelola Desa Mandarin, Amelia kepada wartawan Senin (23/1/2023). "Kami mengajak anak-anak membuat bakpao kelinci, memasak mi panjang umur dan ngobrol dengan mahasiswa Cina yang ada di Guangdong Tiongkok serta diakhiri dengan pembagian hadiah dan angpao," katanya.

Kegiatan ini kata Amelia, merupakan kali ke tiga perayaan Imlek di desa tersebut. "Kami melibatkan anak-anak sekitar. Tujuannya agar mereka mampu mempelajari kosakata istilah tentang serba serbi tahun baru Imlek seperti kelinci, ucapan selamat dan lainnya. Ini yang ketiga kalinya kita laksanakan di desa ini,” jelasnya.

Manfaat yang didapat kata Dia, adalah mengajarkan kemandirian dengan memasak dan membuat bakpao dari proses awal hingga matang. "Ini memberikan wawasan kepada anak-anak Desa Mandarin dengan berbicara langsung dengan narasumber dari kota di Tiongkok,” tuturnya.

Kegiatan yang paling menarik, yakni saat anak-anak berbicara langsung dengan mahasiswa Cina yang ada di Kota Guangdong, secara virtual. "Kebanyakan dari mereka ingin bertanya tentang Cina namun masih gugup. Tahun ini adalah tahun kelinci yang berarti ping an atau aman dalam bahasa Indonesia," ungkapnya.

Amelia sebagai pengelola Desa Mandarin berharap, agar di tahun tersebut Indonesia menjadi lebih aman, makmur dan anak-anak bisa lebih semangat belajar. Salah satu mahasiswi dari Kota Guangdong Delvia atau Deng Yun Xian secara virtual, mengajak anak-anak berkenalan dengan keluarganya serta menjelaskan tentang bagaimana suasana Imlek di kediamannya, seperti rumah yang dihias, uang angpao dan makanan.

"Percakapan seperti ini akan membuat mereka bisa langsung memahami bagaimana Imlek itu dirayakan di tempat asalnya. Dan bisa melatih percakapan bahasa Mandarin dengan warga asli Tiongkok," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/