Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
10 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
6 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
6 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
7 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Buaya Sepanjang 5 Meter Berhasil Diamankan BKSDA Sumbar di Pasaman

Buaya Sepanjang 5 Meter Berhasil Diamankan BKSDA Sumbar di Pasaman
Penangkapan buaya yang ditangkap warga di Pasaman Barat. (Foto: BKSDA Sumbar)
Selasa, 07 Februari 2023 16:32 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

PASAMAN - BKSDA Sumatera Barat mencatat sudah terjadi 9 kali konflik antara buaya dengan manusia di tahun 2023. Konflik buaya dengan manusia di daerah itu menyebabkan dua orang tewas dan satu lainnya mengalami luka.

Terbaru, buaya sepanjang 5 meter dengan lebar perut 70 cm, juga berhasil ditangkap warga di Jorong Mandiangin Nagari Katiagan, Pasaman Barat. Kepala Balai Konservasi Sumber Dalam Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Ardi Andono mengatakan, hasil penanganan konflik buya dengan masnusia di Pasaman Barat juga disaksikan langsung Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto.

"Selain Wabup, hadir juga Camat Kinali, Walinagari dan sejumlah tokoh adat. Kondisi satwa sudah diamankan warga, dan Alhamdulillah tadi juga masyarakat bersedia menyiapkan truk untuk evakuasi," ujarnya kepada GoNews.co, Selasa (7/2/2023).

Ardi Andono menjelaskan, sebelumnya terjadi sembilan konflik buaya dengan manusia itu terjadi di sejumlah wilayah di Sumbar. "Konflik tersebar di Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Pasaman dan Pasaman Barat. Dua orang meninggal dunia, satu luka," kata Ardi.

Ia merinci sembilan konflik buaya tersebut adalah di Desa Marunggi Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman, Korong Pasir Baru Nagari Pilubang Kec Sungai Limau Kab Padang Pariaman, Nagari Sungai Buluh Utara Kabupaten Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, Nagari Sungai Buluh selatan kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

Lalu, konflik juga terjadi diSungai Batang Lampah Kampung Maringging Jorong Bungo Tanjuang, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman dan Nagari katiagan, Kabupaten Pasaman Barat. Kemudian, di Nagari Sungai Liku Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan, dan Nagari Campago Selatan, Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman.

Ardi menjelaskan konflik buaya ini berkaitan dengan masa kawin satwa tersebut. Untuk mengantisipasi adanya korban, Ardi mengimbau warga yang hidup berdekatan dengan habitat buaya supaya meningkatkan kewaspadaan.

"Waspada, terutama jika menggunakan perahu di sungai atau muara sungai yang berisi ikan, kerang atau udang. Jika bertemu langsung dengan buaya agar menghindari sisi depan dan bergeraklah ke arah samping atau belakang. Dan jika bertemu telur ataupun anak buaya, segera menjauh, karena di sekitar situ pasti ada induknya yang siap menyerang," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/