Mau Dagangan Kamu Difoto Estetik Buat Menarik Pembeli di Pasar Online? Gratis Kok, Ini Caranya!
Penulis: Muslikhin Effendy
BATANG - Bergesernya promosi produk para pelaku usaha dari konvensional ke digital, membuat Disperindagkop dan UKM Kabupaten Batang mulai memberikan layanan foto produk, sejak beberapa tahun lalu, agar dapat diunggah ke berbagai platform pasar online.
Layanan tersebut diberikan secara gratis dengan tata foto estetik, sehingga menarik minat konsumen di pasar online. Foto produk kini diminati para pelaku UMKM, karena berkeyakinan produknya akan dikenal hingga pasar online yang jangkauannya lebih luas.
Staf Bidang Perindustrian, Disperindagkop dan UKM Batang, Hanif Slamet Arifin mengatakan, layanan tersebut merupakan sebuah inovasi dari klinik bisnis Disperindagkop untuk melayani pembuatan konten promosi online.
"Produk mereka akan dipromosikan lewat berbagai platform media sosial seperti Instagram baik milik Disperindag maupun media online lainnya," katanya, saat memantau proses pemotretan produk, di Aula Disperindagkop dan UKM, Kabupaten Batang, Kamis (9/2/2023).
Bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan layanan foto produk, diharuskan asli Kabupaten Batang dan mengirimkan produknya langsung. "Pelaku usaha tidak perlu khawatir karena layanan diberikan secara gratis, tiap hari Kamis. Termasuk jika produknya berupa fesyen, kami menyiapkan modelnya, tanpa dipungut biaya,” tuturnya.
Selama kurun waktu tahun 2022, sebanyak 200 produk mulai makanan, minuman hingga fesyen telah dipromosikan lewat layanan foto produk Disperindagkop secara online. "Hasilnya cukup membantu mengenalkan produk mereka ke pasar online, dan peningkatan keuntungannya bisa mencapai lebih dari 50 persen, dibandingkan promosi secara konvensional," jelasnya.
Pihak Disperindagkop membantu proses pembuatan akun digital. Namun, ada pula pelaku usaha yang telah memiliki media sosial, sehingga cukup dibantu dalam pembuatan foto produk. "Tahun ini kami menargetkan layanan foto produk bisa diberikan kepada 400 produk asli Kabupaten Batang," tegasnya.
Owner baju gamis, Ariska Saputriana dari Watesalit mengatakan, layanan ini sangat membantu promosi produk fesyen agar konsumen yang mengenal makin luas. "Selama ini promosi cuma lewat Facebook dan WhattsApp, kalau Instagram belum pernah dimanfaatkan. Sebelumnya, pernah mempromosikan produk dengan memanfaatkan model dari rekan. Namun karena alasan efisiensi anggaran, maka promosi beralih melalui Klinik Bisnis Disperindagkop," ungkapnya.
Ini bisa menghemat anggaran promosi, karena di sini semuanya serba gratis. Promosinya sudah sampai ke Jawa Barat bahkan Sumatera, rencananya bisa merambah pasar nasional, sehingga produknya makin dikenal konsumen luar daerah.
Ia mengapresiasi cara pengambilan gambarnya. Modelnya pun kooperatif sesuai dengan harapan. "Modelnya tadi dari karyawan Disperindagkop sendiri. Jadi gratis tidak ada pengeluaran apapun,” katanya.
Ia mengharapkan, layanan semacam ini ditingkatkan agar pelaku usaha pemula bisa mengenalkan produknya dengan mudah, sehingga pangsa pasarnya makin luas. Senada, owner kripik pisang Aria dari Warungasem mengapresiasi layanan foto produk dari Klinik Bisnis. "Ini merupakan pertama kalinya memanfaatkan layanan foto produk. Layanannya cepat, nantinya hasil foto untuk promosi di media sosial,” ujar dia.
Saat ini pelaku usaha harus mengikuti strategi pemasaran dengan memanfaatkan media sosial. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan foto produk. "Hasil jepretan mau buat promosi ke semua media sosial, bahkan ke paltform pasar online,” pungkasnya.***
Kategori | : | Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, Jawa Tengah |