Towel Sebut Inpres Jalan Keluar, Aji Bilang Tak Ada Keterlibatan Depnaker
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Pengamat sepakbola, Tommy Welly mengatakan bahwa implementasi Inpres No 3 tahun 2019 masih jadi masalah. Salah satunya seperti adanya kelemahan anggaran dan infrastruktur hingga sinergitas antar kementerian lainnya yang terkait dalam Inpres tersebut.
Hal itu diungkapkan Tommy Welly dalam acara FGD penyempurnaan Inpres no 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (13/2/2023). "Inpres ini sebenarnya bisa menjadi jalan keluar agar Asprov, Askab, Askot sehingga tidak lemah," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Towel itu menyebut jika Inpres ini pada dasarnya adalah untuk percepatan sepakbola di daerah. "Tapi problem kompetisi kita adalah kepastian. Tanpa ada kepastian akan kesulitan. Salah satunya adalah soal perizinan. Karena nanti outputnya kompetisi yang stabil yang menghasil timnas yang lebih baik," tuturnya.
Mantan pemain Timnas Indonesia Dede sulaeman yang hadir dalam FGD itu pun menyebutkan di Inpres no 3 tahun 2019 ini, PSSI sempat terlupakan, padahal ini merupakan kerjaannya federasi, akan tetapi dalam perumusan penyempurnaan yang sedang berlangsung ini akan dimasukkan.
Sementara itu, Hardika Aji, perwakilan dari Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menilai menilai meski telah hadir Inpres no 3 tahun 2019 namun tidak adanya keterlibatan Kemenaker di profesi persepakbolaan.
"Tidak ada pemain yang memiliki BPJS, kemudian nantinya harus ada kerjasama dengan kementerian pendidikan agar bisa menghasilkan SDM-SDM bukan hanya dari sisi teknis tetap adminitrasi dll. yang bagus dan kredibel di federasi," ungkapnya. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Olahraga, Sepakbola, DKI Jakarta |