Ratusan Ton Minyakita Jelas-jelas Tersimpan di Gudang, Kok Dibilang Bukan Penimbunan Sih?
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ratusan ton minyak goreng murah Minyakita ngedon atau tersimpan di gudang. Sebanyak 500 ton lebih Minyakita tersimpan di gudang di wilayah Cilincing, Jakarta Utara.
Dan 75 ton Minyakita ditemukan di gudang PT Yargo Anugerah Nusantara (YAN), Medan Sumatera Utara. Sebanyak 75 ton minyak goreng Minyakita ditemukan Satgas Pangan Sumut saat sidak di gudang PT YAN pada Senin, 13 Februari 2023. 75 ton Minyakita tersebut merupakan diproduksi sejak November 2022, namun hingga Februari 2023 belum diedarkan ke masyarakat.
Namun, Polda Sumatera Utara menyebut 75 ton Minyakita yang ada di gudang PT YAN bukan penimbunan. "Tidak ditemukan unsur penimbunan atas temuan minyak goreng merek Minyakita," ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Kamis, 16 Februari 2023.
Dijelaskannya, minyak goreng murah Minyakita yang tersimpan di gudang PT YAN tersebut belum didistribusikan karena menunggu izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Karenanya, usai izin edar keluar, PT YAN diharuskan segera mendistribusikan minyak goreng tersebut. "Izin baru dikeluarkan BPOM pada tanggal 13 Februari 2023. Tim dan satgas pangan mendorong percepatan distribusi," ujarnya.
Sedangkan 500 ton Minyakita yang ditemukan ngendon di gudang milik PT Bina Karya Prima (BKP), Cilincing, Jakarta Utara, juga bukan sengaja ditimbun. Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga Syailendra mengatakan 500 ton Minyakita diproduksi Desember 2022 belum terdistribusikan.
"Kemarin ditemukan belum terdistribusi sampai dengan Januari (2023), kita minta segel supaya segera distribusi," katanya di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (17/2/2023).
Dijelaskannya, ratusan ton Minyakita itu sudah terlalu lama tersimpan di gudang. Jadi Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PTKN) Kemendag harus turun tangan. "Artinya barangnya masih ada di situ, wah ini kelamaan. Ya sudah, supaya pasti kamu distribusinya saya segel dulu ya, saya bilang," katanya.
Ratusan ton Minyakita tersebut kemudian didistribusikan ke Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY atau wilayah-wilayah jalur distribusi terdekat. Faktor pertama, yaitu produsen yang lebih banyak menyuplai dalam bentuk curah periode sebelum November 2022.
Dijelaskannya, proporsi yaitu dari wajib pemenuhan domestik alias Domestic Market Obligation (DMO) sebanyak 300 ribu ton per bulan sekitar 39-40 persen dipasok dalam bentuk curah. Namun, setelah Desember 2022, angka itu mulai menyusut.
Faktor kedua, yaitu terkendalanya pengiriman bahan baku akibat larangan berlayar di wilayah Jawa Timur selama dua pekan beberapa waktu lalu aibat gangguan cuaca. "Bahan baku dari Kalimantan, jadi yang ke Jawa nggak ada, pabriknya di Jawa Timur. Kalau pabrik-pabrik di Jakarta, Karawang sumbernya dari Sumatera. Jadi ada gangguan cuaca," katanya.
Diungkapkannya, capaian produksi Minyakita secara nasional dari total 150 ribu ton pasokan bulanan per Rabu (15/2) sekitar 27 ribu ton yang dialokasikan untuk Minyakita.***
Kategori | : | Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, Jawa Timur |