Seberapa Pentingkah ChatGPT bagi Polri? Begini Menurut Catatan Kang Iqbal
Penulis: Muslikhin Effendy
SEMARANG - Akhir-akhir ini sedang ramai sebuah platform yang dirilis oleh OpenAi. Platform ini memiliki kemampuan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) yang bisa menjawab apa saja.
Bahkan, Paul Buccheit, pencipta Gmail, meramalkan bahwa nantinya Chat GPT bakal mengalahkan google search. Chat GPT adalah sebuah robot percakapan berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dibuat oleh OpenAI. OpenAI adalah platform kecerdasan buatan yang didirikan pada tahun 2015 oleh Sam Altman dan Elon Musk.
Chat GPT baru saja dirilis oleh OpenAI pada 30 November 2022. Dalam waktu yang singkat, chatbot ini langsung naik daun serta menggemparkan industri teknologi dan internet.
Bagaimana tidak? Chat GPT bisa memahami dialog manusia dan menghasilkan teks seperti hasil ketikan manusia. Chat GPT bisa menjawab semua pertanyaan dan memberikan informasi melalui chat. Chatbot ini bisa dibilang tahu segalanya.
Chat GPT bisa digunakan melalui komputer atau HP. Dengan Chat GPT ini, pengguna dapat menggali banyak informasi, data, dan ilmu pengetahuan yang sangat luas. Chatbot ini dapat diakses secara gratis. Namun, Chat GPT masih dalam versi Beta dan tentunya masih akan terus dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Dalam catatan 'Jumat Curhat' Kang Iqbal, sapaan akrab Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Al-Qudussy, ChatGPT juga bisa membantu kinerja Polri. Sebagai sebuah model bahasa yang telah dilatih secara luas, ChatGPT dapat membantu Polri dalam beberapa cara, salahsatunya menurutnya adalah 'Pemrosesan Bahasa Alami'.
"Polri dapat memanfaatkan kemampuan ChatGPT dalam memproses bahasa alami untuk mempercepat pengolahan data dan informasi yang masuk ke Polri. Contohnya, ChatGPT dapat membantu dalam mengidentifikasi informasi penting dari laporan kejahatan atau pengaduan masyarakat," bunyi catatan Kang Iqbal yang diterima GoNews.co, Jumat (24/2/2023).
Kemudian lanjutnya, untuk 'Analisis Data'. ChatGPT juga dapat membantu Polri dalam menganalisis data kejahatan dan informasi terkait keamanan. "Polri dapat menggunakan ChatGPT untuk memprediksi pola kejahatan berdasarkan data historis dan pola aktivitas kriminal di wilayah tertentu," paparnya.
Selanjutnya adalah 'Pelatihan Personil Polri'. ChatGPT dapat digunakan untuk melatih Personil Polri, seperti dalam pelatihan dalam teknologi terbaru dan penggunaan teknologi tersebut dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian.
Terkahir untuk 'Peningkatan Pelayanan Publik', ChatGPT dapat membantu Polri dalam meningkatkan pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat. "Polri dapat memanfaatkan ChatGPT dalam mengembangkan chatbot yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengajukan pertanyaan atau melaporkan kejahatan," urainya.
Secara keseluruhan, ChatGPT dapat membantu Polri dalam meningkatkan efisiensi operasional dan efektivitas pelayanan kepada masyarakat. "So tidak ada salah nya dicoba gunakan ChatGPT dalam tugas-tugas Polri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," pungkasnya.***
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Jawa Tengah |