Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
6 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
6 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
6 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Politik

Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR, Ini Pesan Rizki Sadig ke Ibu-ibu Pengajian di Gurah Kabupaten Kediri

Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR, Ini Pesan Rizki Sadig ke Ibu-ibu Pengajian di Gurah Kabupaten Kediri
Anggota MPR RI, Ahmad Rizki Sadig menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Lapangan Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (10/3/2023).
Jum'at, 10 Maret 2023 12:45 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
KEDIRI - Anggota MPR RI, Ahmad Rizki Sadig menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR bersama ibu-ibu pengajian, pengurus majelis taklim, tokoh pemuda dan masyarakat di Lapangan Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (10/3/2023).

Penguatan sosialisasi 4 Pilar MPR yang terdapat dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika ini menurutnya harus terus digalakan demi terciptanya nilai-nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sosialisasi ini juga dimanfaatkan politisi dari PAN tersebut untuk menjawab keresahan dari ibu-ibu majelis taklim. Sebab belakangan muncul pertanyaan terkait ibu-ibu pada saat pengajian melakukan apa saja.

Ahmad Rizki Sadig menjelaskan, majelis taklim sebetulnya sudah ada sejak zaman sebelum kemerdekaan. Hanya saja masih banyak orang yang mempersepsikan tidak tepat.

"Majelis taklim bukan tempat kongkow-kongkow. Tapi Majelis taklim merupakan tempat untuk mencari ilmu. Bagaimana mendapatkan ilmu dan menginternalisasi," kata Rizki Sadig.

Untuk kata Rizki Sadiq, tidak perlu heran jika banyak ibu-ibu yang terlibat dalam majelis taklim. Karena urusan ketahanan nasional dan ketahanan keluarga berangkatnya dari majelis taklim. "Jadi kita harus paham bagaimana cara berbangsa dan bernegara, kemudian jangan sampai ada warga negara yang apatis terhadap urusan berbangsa dan bernegara," urainya.

Anggota Komisi I DPR RI itu mewanti-wanti agar ibu-ibu yang sudah terbiasa dengan pengajian janganlah berhenti. Sebab pengajian merupakan proses internalisasi peningkatan pendidikan karakter bagi orang dewasa. "Orangtua perlu mengisi tangki pendidikan karakternya, yang nanti akan diajarkan kepada buah hatinya," tandasnya.

Rizki Sadig juga meyakini, para ibu-ibu pengajian Kecamatan Gurah punya bekal untuk mendidik anak-anaknya serta membuat rumah yang mencerminkan nilai Islam. Akhlak baik anak kata Dia, muncul dari rumah yang dibangun ibu-ibu ini.

Selain itu, Ia juga mengajak kaum muda khususnya di Kabupaten Kediri, untuk terus menjaga 4 pilar kebangsaan. "Peran kaum muda dalam menjaga persatuan dan kesatuan antar masyarakat sangat penting, karena itulah kami tidak henti-hentinya memberikan edukasi dan pemahaman kepada kaum milenial untuk menjaga kondusifitas negara kita ini," tandasnya.

Terlebih lagi kata dia, saat ini atau menjelang tahun politik, sangat rawan terjadi gesekan. "Berbeda pendapat atau berbeda pilihan hal yang lumrah, tapi yang paling penting adalah, bagaimana bisa menjadikan perbedaan pandangan tersebut sebagai langkah untuk mencari solusi agar NKRI tetap utuh," pintanya.

Rizki Sadig melanjutkan, jika pemuda merupakan masa depan bangsa dalam merawat kebangsaan dengan Ideologi Pancasila. Serta tantangan pemuda Indonesia pada era ini bukan hanya dari dalam, melainkan juga dari luar, misalnya 'pintu' globalisasi yang makin terbuka lebar dan revolusi industri 4.0.

"Saat pandemi menyerang negara Indonesia dan dunia, semua sisi kehidupan berubah, misalnya penggunaan teknologi informasi digunakan dalam tiap aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, berbagai tantangan tersebut harus dihadapi pemuda Indonesia dan kuncinya adalah mereka harus siap menghadapinya. Pemuda Indonesia harus memiliki inovasi dan kreativitas karena keduanya merupakan kunci untuk menghadapi tantangan masa depan yang makin kompleks," ungkapnya..***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/