Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
7 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
7 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
7 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Gunung Merapi Semburkan Awan Panas, Sejumlah Desa di Boyolali Dilanda Hujan Abu

Gunung Merapi Semburkan Awan Panas, Sejumlah Desa di Boyolali Dilanda Hujan Abu
Awan Panas gunung merapi. (Foto: Antara)
Sabtu, 11 Maret 2023 17:27 WIB

BOYOLALI - Sejumlah desa di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, dilanda hujan abu menyusul aktivitas Gunung Merapi yang mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu siang, 11 Maret 2023, sekitar pukul 12.12 WIB.

Guguran awan panas itu mengarah ke Kali Bebeng atau Kali Krasak. Dua desa yang setidaknya diguyur hujan abu itu adalah wilayah Desa Tlogolele dan Desa Klakah.

"Iya ada guguran awan panas. Dampaknya, wilayah Klakah hujan abu. Hampir merata 6 dusun. Tapi paling tebal dan lebat hujan abunya di Dusun Klalah Duwur, Klakah Tengah dan Klakah Ngisor. Tiga itu paling tebal hujan abunya," ujar Kepala Desa Klakah, Selo, Marwoto, Sabtu (11/3/2023).

Marwoto mengatakan hujan abu mengguyur enam dusun di Desa Klakah. Saat ini, hujan abu masih turun. Namun warga juga tidak panik dan menghentikan aktivitas di luar rumah. "Saat ini, warga berjaga-jaga atau beraktivitas di rumah hingga hujan abu mereda," kata Marwoto.

Dia pun memastikan, kondisi masih aman karena wilayah Desa Klakah hanya terdampak hujan abu. Marwoto menambahkan, perangkat desa telah menyiapkan masker untuk dibagikan ke warga. Namun, lantaran hujan abu masih cukup deras, pembagian masker akan dilakukan begitu mereda. "Ini masker kita sudah siap. Tapi mau membagikan, abunya masih turun maka belum memungkinkan tadi," katanya.

Lebih lanjut dia menambahkan pemerintah desa setempat juga telah mengimbau masyarakat terkait kondisi Merapi itu. "Kita tetap waspada terhadap abu vulkanik. Standby di rumah dulu, aktivitas di rumah saja. Kalau nanti reda, mau aktivitas di luar rumah pakai masker. Agar lebih aman," ucapnya.

Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Selo, Mujianto, mengatakan APG terjadi sekitar pukul 12.12 WIB. Informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran (APG) mengarah ke Kali Bebeng atau Krasak.

"Benar, saat ini APG masih ada susulan. Saat ini, kami masih mengondisikan masker untuk pengguna jalan di Desa Tlogolele," kata Mujianto saat dihubungi Tempo, Sabtu siang.

Saat ini masyarakat telah diminta untuk menjauhi daerah bahaya, yakni, jarak 7 kilometer dari Puncak Gunung Merapi, di alur Kali Bebeng dan Krasak.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Jawa Barat, DI Yogyakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/