Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
24 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
2
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
6 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
6 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
6 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
6 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
5 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Ini Tampang Wildan Mashuri, Pemerkosa Belasan Santriwati di Batang dengan Modus 'Karomah'

Ini Tampang Wildan Mashuri, Pemerkosa Belasan Santriwati di Batang dengan Modus Karomah
Tersangka Wildan Mashuri Aman (57) itu ditampilkan polisi dalam rilis kasus. (Foto: GoNews.co)
Selasa, 11 April 2023 14:58 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

BATANG - Seorang pengasuh pondok pesantren di Batang, Jawa Tengah, diduga memperkosa belasan santriwatinya. Tersangka Wildan Mashuri Aman (57) itu ditampilkan polisi dalam rilis kasus.

Wildan Mashuri Aman tampak menggunakan baju tahanan warna oranye di Mapolres Batang, Selasa (11/4/2023). Kedua tangannya diborgol.

Selama berlangsungnya jumpa pers yang dihadiri Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini, wajah Wildan Mashuri Aman tampak menatap ke depan.

Bahkan Wildan Mashuri Aman tersenyum dan tertawa saat ditanya Gubernur Ganjar dan Kapolda Jateng soal aksinya yang selama ini tidak diketahui istrinya. Karena tawanya itu, Kapolda Irjen Ahmad Luthfi, menegur pelaku untuk tidak tertawa.

Usai mengikuti jumpa pers, pelaku kemudian digiring kembali ke ruang tahanan. Saat ditanyai wartawan, MW tak memberi jawaban. Pelaku memperdaya santriwati dengan mengajak 'ijab kabul'. Luthfi menyebut pelaku merayu santriwatinya untuk disetubuhi dengan dalih mendapatkan karomah.

"Modus operandi pelaku, santriwati ini pagi hari anaknya diajak ke kantin dan TKP-TKP yang lain, untuk diajak bersetubuh dengan jalan dijanjikan dapat karomah dari yang dikira kiainya itu," ujar Luthfi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terlihat emosi tingkat dewa saat menanyakan langsung ke pengasuh pondok cabul, Wildan Mashuri usai konferensi pers, Selasa (11/4/2023) di Mapolres Batang.

"Kenapa kamu tega melakukan itu. Apalagi korbanmu itu masih anak-anak. Kamu tidak sadar bahwa itu salah. Jujur saja sekarang, berapa santri yang jadi korbanmu," tanya Ganjar dengan nada tinggi.

Awalnya, polisi mencatat ada 15 santri yang menjadi korban Wildan. Namun saat Ganjar bertanya, Wildan mengaku dulu ada juga dua santrinya yang jadi korban. Dua santri itu kini sudah alumni. "Berarti 17 korban, ada lagi tidak. Jujur saja," desak Ganjar.

Ganjar mengaku marah dengan peristiwa itu. Menurutnya, ini kasus yang sangat serius di dunia pendidikan. Ganjar pun akan menerjunkan tim ke lokasi untuk menindaklanjuti kasus itu. Posko pengaduan akan dibuka agar jika ada korban lain bisa mengadukan. Tim trauma healing juga akan diturunkan untuk membantu psikologis para korban.

"Tentu kami marah, apalagi korbannya masih anak-anak. Bagi kami ini serius karena anak kita itu harus dilindungi, bukan untuk dikerasi dalam bentuk apapun. Kami akan langsung terjunkan tim, membuka posko dan trauma healing pada korban," kata Ganjar.

Pihaknya akan menggandeng Kemenag untuk mengevaluasi pondok pesantren itu. Sebab di lokasi juga terdapat sekolah madrasah. "Akan kita evaluasi, apakah semuanya layak. Kalau tidak, ya kita tutup," tegasnya.

Sebelumnya, kasus asusila di salah satu pondok pesantren di Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar terungkap. Pelakunya adalah pengasuh pondok pesantren bernama Wildan Mashuri Amin, 57 tahun. Korban yang melapor di Kepolisian berjumlah 14 orang. Sedang pengakuan tersangka korban berjumlah 15 dan ada korban lain yang sudah lulus. Sehingga total kini menjadi 17 orang.

Pihak Kepolisian terus mengembangkan kasus tersebut karena ada dugaan korban lain. Hal ini karena mayoritas santri sedang libur dan pulang ke rumah masing-masing.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Wildan Mashuri Aman dijerat dengan UU perlindungan anak dan terancam dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara. "Pasal yang disangkakan ke tersangka adalah terkiat dengan perlindungan anak yang ancaman hukumannya 15 tahun, tapi kalau berulangkali bisa ditambah sepertiga maksimal 20 tahun. Karena mereka adalah tenaga pendidik," ujar kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/