Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
Nasional
20 jam yang lalu
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
2
D'MASIV Hadirkan Album Ke-8 dengan Sentuhan Personal dan Kolaboratif
Umum
19 jam yang lalu
DMASIV Hadirkan Album Ke-8 dengan Sentuhan Personal dan Kolaboratif
3
Raline Shah Hadir di Karpet Merah Festival Film Cannes 2024
Umum
19 jam yang lalu
Raline Shah Hadir di Karpet Merah Festival Film Cannes 2024
4
Demi Masa Depan Anak, Inara Rusli dan Virgoun Pilih Damai
Umum
19 jam yang lalu
Demi Masa Depan Anak, Inara Rusli dan Virgoun Pilih Damai
5
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Olahraga
4 jam yang lalu
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
6
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Olahraga
4 jam yang lalu
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Desa Banyusari Bandung Dihebohkan Kasus Dugaan Pemaksaan Persetubuhan Oleh Perangkat Desa

Desa Banyusari Bandung Dihebohkan Kasus Dugaan Pemaksaan Persetubuhan Oleh Perangkat Desa
Korban pelecehan saat ditemui di Mapolresta Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Sabtu, 24 Juni 2023 23:17 WIB
BANDUNG – Isu kontroversial menghantam Desa Banyusari, Bandung, terkait tuduhan pemaksaan persetubuhan yang dilakukan oleh seorang perangkat desa berinisial R. Ia dituduh telah memaksa seorang perempuan, berinisial SR, dalam proses penyelesaian dokumen kependudukan di sebuah hotel.

R mengaku telah memberikan SR uang Rp 100 ribu dengan alasan SR sedang membutuhkan uang. Akan tetapi, klaim ini dibantah oleh Poppy Sitorus, kuasa hukum SR.

Menurut Poppy, SR memang mengakui adanya persetubuhan, namun membantah menerima uang dan menegaskan adanya unsur pemaksaan dari R.

"Iya (persetubuhan) dan itu dipaksa, bahkan bajunya juga dibuka paksa oleh R. Tidak ada sama sekali penerimaan uang,'' ujar Sabtu (24/6/2023).

Lebih lanjut, Poppy menceritakan bahwa SR merasa ditekan dan diintimidasi oleh R di kamar hotel. R dianggap telah menggunakan pengurusan dokumen kependudukan sebagai alat tekanan.

"Korban memberitahu kalau dia ditekan dan diintimidasi untuk melakukan itu (persetubuhan). Kalau tidak, semua dokumen yang dia urus tidak akan dibereskan," ungkap Poppy.

Mengungkap peristiwa yang dijalani SR, Poppy mengatakan bahwa kasus ini dimulai saat SR diminta R untuk membayar Rp 1 juta di kantor desa untuk mengurus dokumen. SR pun menyetujui permintaan tersebut.

R, kemudian, mengajak SR menemui seseorang bernama Nia yang disebut-sebut bisa membantu mengurus dokumen tersebut. Namun, yang terjadi justru R membawa SR ke sebuah hotel di Kabupaten Bandung. Di hotel tersebut, dugaan pemaksaan persetubuhan terjadi.

SR, yang berada dalam tekanan, tidak mampu melakukan perlawanan. Poppy menegaskan bahwa setelah insiden tersebut, SR tidak menerima uang sepeserpun dari R. "Nggak ada sama sekali (pemberian uang Rp 100 ribu)," kata Poppy tegas.

Namun, R, pria yang telah beristri ini, memberikan cerita yang berbeda. R mengakui persetubuhan dengan SR, namun membantah melakukan pemaksaan.

Menurutnya, SR meminta bantuan untuk mencari pria karena membutuhkan uang. R kemudian menawarkan dirinya dan berjanji akan memberikan uang kepada SR.

"Saya kan laki-laki, timbul ada hasrat. Udah gitu, saya bilang 'Sama saya aja gimana'. 'Ya sok atuh,' katanya. Nah, saya langsung bawa keluar, ke hotel, ya sudah dari situ terjadi (persetubuhan). Jadi enggak ada pemaksaan atau apa," klaim R.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini kini dalam penanganan kepolisian. Keterangan telah diambil dari SR sebagai pelapor dan R sebagai terlapor. R telah mengakui telah berhubungan badan dengan SR, namun menyangkal adanya tindakan pelecehan. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:kumparan.com
Kategori:Peristiwa, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/