Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
20 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
14 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
14 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel

Kemenag Perbaiki Akuntabilitas Kinerja Sesuai Rekomendasi Kementerian PANRB

Kemenag Perbaiki Akuntabilitas Kinerja Sesuai Rekomendasi Kementerian PANRB
Selasa, 19 Januari 2016 17:41 WIB
JAKARTA - Kementerian Agama akan terus berupaya meningkatkan kualitas akuntabilitas kinerjanya, meski instansi itu untuk kali pertama meraih nilai B pada 2015 lalu. Hal ini ditujukan agar kualitas pelayanan publik dapat terus ditingkatkan sejalan dengan perbaikan tata kelola pemerintahan.


"Ini baru pertama kali kita mendapatkan predikat B. Kita akan terus meningkatkan untuk menjadi lebih baik," kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, dalam Evaluasi Capaian Kinerja Kementerian Agama Tahun 2015 'Penegasan Tanggung Jawab dan Komitmen Pimpinan dalam Pencapaian Kinerja', di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Ditambahkan, untuk evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP), Lukman mengatakan bahwa Kementerian Agama akan melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan oleh tim dari Kementerian PANRB.

Dikatakan, ada empat hal yang harus dilakukan. Pertama, menugaskan Biro Perencanaan untuk membuat payung hukum tentang sasaran strategis dan indikator kinerja sesuai dengan tugas fungsi masing-masing bagian. Kedua, membuat aplikasi untuk mengukur rencana aksi per triwulan.

Ketiga menugaskan Inspektur Jenderal Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas akuntabilitas pada setiap unit kerja dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keempat menugaskan Inspektur Jenderal Kementerian Agama untuk mereview laporan kinerja sebagai bahan perbaikan. Dan terakhir mendorong dan memperkuat budaya kerja melalui pemanfaatan berbagai dokumen.

Lukman juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk memperbaiki sistem internalnya agar tidak memberikan ruang bagi kecurangan. Namun demikian, hal tersebut diakuinya harus berawal dari komitmen dan kontrol yang efektif dari pimpinan. "Pada rapat evaluasi capaian kinerja di triwulan III 2015, yaitu Oktober, saya tekankan agar program berjalan terarah, memiliki tata kelola yang rapi dan memberikan manfaat bagi masyarakat," katanya.

Dalam arahannya kepada seluruh jajaran Kementerian Agama, Lukman juga meminta kepada seluruh pegawai agar tidak menunda-nunda program yang telah dicanangkan untuk dijalankan. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk tidak lagi melakukan kebiasaan lama dalam menunda pekerjaan.

Dalam kesempatan itu, Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi mengapresiasi sikap yang dilakukan oleh Kementerian Agama untuk memperbaiki akuntabilitas kinerjnya, meski nilainya sudah B. Menuruit Yuddy, Kementerian Agama adalah salah satu kementerian yang merespon dengan baik permasalahan akuntabilitas kinerja. "Apa yang dilakukan Kementerian Agama membuktikan sikap yang tidak resisten terhadap kritik," ujar Yuddy.

Yuddy menambahkan, dalam memperbaiki akuntabilitas kinerja, seluruh program harus berbasis pada hasil, dengan konsekuensi harus ada perencanaan yang terukur. Dalam hal ini, Yuddy menyampaikan lima hal yang menjadi pedoman perbaikan, yaitu perencanaan yang berkualitas, ukuran kinerja yang harus diikuti oleh ukuran kinerja individunya melalui laporan kinerja, evaluasi kinerja, dan hasil atau capaian kinerja.

''Saya yakin apa yang menjadi tekad Pak Lukman bisa ditularkan ke bawah. Karena dari lima nilai tersebut, yang paling penting adalah keteladanan. Yang paling utama adalah merevolusi mental. Bekerjasamalah, jangan ego sektoral,'' sergah Yuddy. (rls)

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/