Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
21 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
16 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
16 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus

Hamas Ingatkan, Donald Trump Akan Sesali Keputusannya

Hamas Ingatkan, Donald Trump Akan Sesali Keputusannya
Suasana Dome of The Rock di kompleks Al Aqsa, Yerusalem, Palestina beberapa waktu lalu. (republika.co.id)
Jum'at, 08 Desember 2017 08:28 WIB
GAZA - Hamas (Gerakan Perlawanan Islam) mengingatkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, akan menyesali keputusannya mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

''Trump akan menyesali keputusan ini,'' kata Haniyeh, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (7/12) malam. Ia menegaskan ''integritas Jerusalem bukan hanya Yerusalem Barat atau Timur''.

Pada Kamis, Hamas menyerukan intifadah (perlawanan rakyat) terhadap pengakuan AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Seruan tersebut dikeluarkan di tengah demonstrasi massa yang melanda seluruh Tepi Barat Sungai Jordn, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur.

''Besok akan menjadi hari kemarahan rakyat dan peluncuran perlawanan di bawah nama Intifadah Kebebasan Jerusalem,''' kata pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, selama pidato terbuka.

Ia kembali menegaskan bahwa Jumat akan menjadi awal gerakan baru untuk memerangi rencana pendudukan Israel atas Tepi Barat dan Yerusalem.

Haniyeh juga menyerukan pertemuan umum Palestina guna membahas situasi saat ini dan mencapai kesepakatan mengenai politik Palestina pada masa depan.

Pemimpin Hamas tersebut, yang menggambarkan pengakuan AS sebagai titik balik dalam sejarah masalah Palestina, menekankan bahwa Yerusalem selalu telah menjadi sumber kemenangan, awal revolusi dan titip awal intifadah.

Ia juga kembali menyatakan Hamas takkan pernah mengakui keabsahan pendudukan Israel atas Wilayah Palestina. Pada Rabu, Trump secara resmi mengumumkan pengakuannya atas Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan keinginannya untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pengumuman Trump memicu gelombang kemarahan dan kegeraman di kalangan rakyat Palestina. Berbagai kekuatan politik dan faksi Palestina mengumumkan pemogokan umum di Tepi Barat, Jalur Gaza dan Jerusalem Timur, sementara sebagian pemrotes di Jalur Gaza membakar bendera AS dan gambar Trump.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co,id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/