Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
8 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
5 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
6 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
5 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
4 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Edy Kusdarwanto Akui Telah Susun Metode Mata Pencaharian di Meranti, Saat Ini Sedang Diuji Tim Ahli

Edy Kusdarwanto Akui Telah Susun Metode Mata Pencaharian di Meranti, Saat Ini Sedang Diuji Tim Ahli
Pj Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Edy Kusdarwanto MM (tengah)
Jum'at, 15 Januari 2016 21:38 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Penjabat bupati, Drs H Edy Kusdarwanto MM, mengaku telah menyusun metode mata pencaharian yang tepat di wilayah Kepulauan Meranti, Riau. Metode untuk mencari format pekerjaan yang tepat dan tidak merugikan satu dengan lain itu saat ini sedang diuji oleh tim ahli.

Demikian diungkapkan Edy Kusdarwanto, saat menghadiri pertemuan dengan masyarakat terkait keberlangsungan hidup pada hutan mangrov, Jumat (15/1/2016).

Pernyataan itu dilontarkan Edy saat Ia menjawab pertanyaan masyarakat yang mengaitkan antara pekerjaan dengan merusak lingkungan.

"Bagaimana dengan keberadaan panglung arang, di sisi lain masyarakat bekerja, sisi lainnya lingkungan rusak," tanya Sopandi waktu pertemuan itu.

Menanggapi ini, kata Edy, sebenarnya dia telah menyusun metode mata pencaharian di Kota Sagu. Metode itu nantinya, tambah Edy, untuk mencari format yang tepat agar tidak saling merugikan satu dengan yang lain.

"Tapi, justru dengan kebersamaan itu akan membangun lingkungan yang ada di Meranti," kata Edy.

"Format kongkrit itu sekarang sedang diuji oleh orang-orang ahli. Sehingga, kalau itu nantinya sudah oke dari sisi akademisi, bisa dipertanggungjawabkan, kami akan rilis ke publik," tambahnya.

Diakui Edy juga, untuk perpindahan mata pencaharian masyarakat itu suatu hal yang nampaknya mudah. Namun, pada kenyataannya sangat susah dilakukan. "Merubah kebiasan itu tidak mudah tapi jyga bukan mustahil," katanya dengan optimis.

Kata Edy lagi, Ia akan berusaha sedemikian rupa, agar perpindahan (mata pencaharian, red) atau pilihan pekerjaan yang lain itu tidak mematikan usaha yang lain. "Contoh, nanti ada semacam pola pengembangan ekonomi. Kalau masyarakat tidak bekerja (menebang mangrov untuk arang) Toke itu hilang mata pencariannya, kita libatkan Toke tersebut untuk bisa menanam saham di situ (pekerjaan yang baru, red)," ujarnya lagi.

Dengan demikian, ditambahkan Edy juga ini nantinya akan saling menguntungkan. Toke dan pekerja bisa bekerja, sementara lingkungan di Kepulauan Meranti tetap terjaga. ***

Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77