DPRD Sumbar Sahkan Hasil Pilgub Sumbar 2015, Nasrul Abit: Biduak Lalu Kiambang Batauik

PADANG - Sidang Paripurna Istimewa DPRD Sumbar yang dilangsungkan Kamis (28/1/2016) dan sempat ditunda selama 5 menit, akhirnya mengesahkan Pilkada Pemilihan Gubernur 9 Desember 2015. Dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Sumbar Hendra Irawan Rahim dengan agenda pengumuman hasil penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar terpilih, tidak menemui kendala berarti.

Karena para anggota dewan sepakat mengesahkan hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) 9 Desember 2015 lalu yang diselenggarakan KPU Sumbar. Meski ada protes dari Calon Wakil Gubernur Sumbar Nomor Urut 1 Fauzi Bahar itu. Menurutnya Hendra, dari surat penetapan calon yang dilakukan KPU Sumbar pada tanggal 23 Januari 2016 kemarin, tahapannya sudah benar dan tidak ada hal yang dipermasalahkan.

"Hasil sidang istimewa ini selanjutnya akan kami kirim ke Kementerian Dalam Negeri. Kemudian kementerian akan mengeluarkan jadwal pelantikan untuk pasangan terpilih," ujar Hendra.

Sebelumnya, calon Wakil Gubernur Sumbar Fauzi Baharmenyampaikan protes kepada pemimpin sidang agar agenda pengumuman hasil penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar terpilih ditunda.

Penundaan itu disampaikan bukan tanpa alasan, karena menurut Fauzi, pemeriksaan dugaan ijazah palsu yang menyeret wakil gubernur terpilih masih berlangsung di Polda Sumbar, begitu juga dengan Kasasi ke Mahkamah Agung.

"Saya tidak bermaksud mengacau proses paripurna ini. Namun saya berharap, agar rapat paripurna ini ditunda, karena proses hukum masih berjalan," kata Fauzi Bahar.

Rapat paripurna yang juga dihadiri oleh Gubernur Sumbar dan Wakil Gubernur Sumbar terpilih, Irwan Prayotno - Nasrul Abit. Dalam jumpa pers usai sidang paripurna di DPRD Sumbar, Wakil Gubernur Terpilih Nasrul Abit, meminta dukungan semua pihak dalam melanjutkan pembangunan di Sumbar mendatang.

"Saya bertekad melanjutkan progam pembangunan sebelumnya. Untuk itu dukungan semua pihak sangat kami harapkan. Tak ada lagi kelompok pendukung IP-NA atau MK-Fauzi. Ibarat buduak lalu kiambang batauik," katanya. (***)