Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
14 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
14 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
14 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
12 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
14 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
10 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Jawa Tengah

Reses DPRD Jateng Dinilai Kurang Menyerap Aspirasi

Reses DPRD Jateng Dinilai Kurang Menyerap Aspirasi
Rabu, 10 Februari 2016 14:51 WIB
SEMARANG - Penyerapan aspirasi masyarakat melalui reses yang dilaksanakan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Jawa Tengah ketika libur masa sidang, baik dari segi fisik dan non fisik, dinilai kurang bisa menyerap aspirasi masyarakat secara menyeluruh.

''Harusnya, anggota dewan punya instrumen yang bisa menghitung soal itu. Misalnya, proposal dari warga mana yang terakomodir dan mana yang belum. Itu harus dilakukan secara terus-menerus,'' ujar Wahid Abdurrahman S.IP, M.Si dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) kepada Harian Semarang, Selasa (9/2/2016).

Selama ini memang anggota dewan mengutamakan Dapil tempatnya berjuang dulu, kata dia, karena itu memang tempat yang menjadikan ia duduk di kursi dewan.

''Kan dia memang berangkat dari Dapil. Kalau mementingkan Dapil, nanti kan masyarakat bisa mengukur. Akhirnya, masyarakat sadar. Oh, orang ini hanya mementingkan kelompok X, misalnya gitu, dan ke depan akan menjadi perhatian khusus,'' beber dia.

Cuma, katanya, tipe masyarakat kita saat ini kan mudah lupa, tipa melangkolis lah. ''Mudah lupa, mudah memaafkan, nah ini sebenarnya juga menjadi masalah,'' ujar dosen kelahiran Magelang tersebut. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:harian semarang
Kategori:Politik, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/