Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
21 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
21 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
21 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
21 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
21 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Indonesia Wonderful

Menpar RI: Puncak Cap Go Meh Paling Meriah Tahun ini di Singkawang Kalbar

Menpar RI: Puncak Cap Go Meh Paling Meriah Tahun ini di Singkawang Kalbar
Meriahnya perayaan Cap Gomeh di Singkawang tahun lalu.
Minggu, 14 Februari 2016 12:21 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
SINGKAWANG- Suasana perayaan Tahun Baru Imlek 2016 masih terasa di hampir semua pusat kota di seluruh Indonesia. Suasana tersebut terasa diberbagai mal, hotel, klenteng, kompleks pecinan serta masih banyaknya kue keranjang, lampion kombinasi merah dan kuning tua juga masih ramai.

Namun menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, puncak peringatannya berada di Kalbar. "Puncaknya, nanti diramaikan pada 21-22 Februari 2016 pada Perayaan Cap Go Meh. Singkawang, Kalimantan Barat selalu menjadi pusat perhatian turis karena terbesar dan menjadi yang terheboh," kata Menpar Arief Yahya, Minggu (14/02/2016).

Dari tahun ke tahun, Singkawang memang kota yang paling meriah dalam merayakan Cap Gomeh, terutama prosesi tatung, dimana sebagian orang akan menusuk wajahnya. Sementara itu Manpar sendiri sepertinya akan hadir dalam perayaan di Glodok, Jakarta Barat, yang akan dibuat carnaval Cap Go Meh.

Disana nantinya akan ada persembahan ritual, senam tai chi, dan pentas budaya. Pawainya akan ada Joli Toa Pe Kong, mobil hias, cici dan koko, barongsai, liong, kie lin, marching band, ondel-ondel, tanjidor, sisingaan, rebana dan lainnya.

Untuk di Singkawang sendiri, pihak panpel sudah menyiapkan sajian kesenian daerah dan kehebatan Singkawang. "Sebagai atraksi, kehebohan Singkawang ini bisa menjadi atraksi budaya yang tiada duanya di Asia. Kalau sudah dipromosikan, lalu akses menuju ke Singkawan makin banyak flight, bisa menjadi tontonan unik pasar Tiongkok," jelas Arief Yahya.

Konon, Kota Singkawang pada saat Cap Go Meh dipercaya menjadi pusat berkumpulnya para dewa. Setiap 15 hari setelah tahun baru Imlek, warga Tionghoa di seluruh dunia merayakan Cap Go Meh yang ditujukan sebagai penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.

"Culture nya sangat kuat. Orang datang ke Indonesia 60 persen karena culture, 35 persen nature dan sisanya man made 5 persen," jelas Menpar Arief.

Ditempat terpisah, Deputi Pemasaran Mancanegara I Gede Pitana, yang didampingi Asdep Asia Pasifik Vincensus Jemedu mengatakan, perayaan Cap Go Meh Singkawang diramaikan dengan pertunjukan barongsai, ular naga, choi lam shin atau keranjang jelangkung.  ”Dan yang paling istimewa adalah atraksi tatung,” katanya.

Sekadar informasi, dalam kepercayaan Tionghoa, ritual pawai tatung diyakini mampu mengusir roh-roh jahat dari seluruh penjuru kota. Para tatung dirasuki oleh roh leluhur sehingga di bawah alam sadar mereka mempertunjukkan ilmu kesaktiannya seperti menusuk pipi, kebal dengan senjata tajam, hingga aksi mengupas kelapa dengan gigi.

Atraksi ini dapat disaksikan di Pasar Tengah, Kota Singkawang. Jangan terkejut apabila melihat tatung yang muncul dengan baju penuh darah. Meskipun demikian, konon luka-luka tersebut dapat sembuh dengan cepat.

Wakil Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh 2016 di Singkawang, Bong Wui Khong, mengatakan pihaknya akan melakukan pendataan kembali jumlah tatung yang akan ditampilkan pada Festival tersebut. "Saat ini sedang melakukan pendataan tatung untuk tampil di acara Cap Go Meh 2016," kata Bong Wui Khong.

Kalau untuk tahun kemarin, katanya, ada empat ratusan tatung yang terdaftar. "Belum tahu untuk tahun sekarang, ini yang sedang kita data," tambahnya. Menurutnya, dari tahun ke tahun jumlah tatung selalu berubah-ubah. Jika memang memenuhi persyaratan, maka tatung tersebut bisa ditampilkan dan diberi santunan. 

Karena, yang akan menikmati bukan hanya masyarakat Singkawang, tetapi wisatawan maupun mancanegara. Berdasarkan rapat yang digelarnya bersama Wali Kota dan Kapolres Singkawang, bahwa rute tatung akan dimulai dari Jalan Kalimantan. Sedangkan untuk panggung kehormatan, lanjutnya, akan dibangun di Jalan Setia Budi. "Sebelum digelarnya pawai tatung, pihaknya juga akan menggelar pawai lampion pada 20 Februari 2012," tukasnya.

Dia menambahkan, tahun 2016 ini, berdasarkan penanggalan kalender Tiongkok, merupakan tahun monyet. Monyet merupakan hewan yang sangat lincah, cerdas, dan banyak akal. "Hidupnya (monyet,red) juga rukun dan suka berteman. Tidak mau makan sendiri dan tidak rakus," kata Bong Wui Khong.

Dia berharap, di tahun monyet masyarakat Singkawang semakin cerdas dalam menghadapi sesuatu. Serta lincah dan gesit dalam beraktivitas. "Kita semua bisa lebih sukses dan maju sesuai dengan sifatnya kera," harapnya. 

Singkawang merupakan kota kedua terbesar di Provinsi Kalimantan Barat setelah Pontianak. Tidak seperti kota-kota lain di Indonesia, Singkawang memiliki suasana oriental yang berbeda dengan kehadiran ratusan kuil yang ditemukan di hampir setiap sudut kota. Hal ini karena lebih dari 70% penduduk Singkawang adalah keturunan Tionghoa, terutama dari suku Hakka dan beberapa suku Teochew. Lainnya adalah Melayu, Dayak dan etnis lainnya di Indonesia. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77