Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
18 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
13 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sebut Kepemimpinan Djan Faridz yang Sah, Yusril Diminta Evaluasi Partai Sendiri, Jangan Urusi Partai Lain

Sebut Kepemimpinan Djan Faridz yang Sah, Yusril Diminta Evaluasi Partai Sendiri, Jangan Urusi Partai Lain
Yusril Ihza Mahendra
Minggu, 10 April 2016 11:02 WIB
JAKARTA - Juru bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani menyatakan bahwa Yusril Ihza Mahendra yang menyebut PPP yang sah di bawah kepemimpinan Djan Faridz (DF) dinilai tidak tepat. Di mana Muktamar VIII PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Sabtu 9 April 2016 telah memutuskan, Romahurmuziy sebagai ketua umum PPP.

''Pernyataan Yusril yang menyatakan PPP yang sah adalah kubu DF adalah sebuah blunder,'' kata Arsul saat dihubungi, Minggu 10 April 2016.

Arsul menyesalkan pernyataan tersebut disampaikan Yusril yang merupakan ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang sedang berusaha untuk menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017.

''Blunder pertama, secara etika politik tidak pada tempatnya seorang ketua umum partai politik lain berkomentar tentang keabsahan kepengurusan parpol lainnya,'' ujar Arsul.

Arsul menyesalkan komentar itu diberikan tanpa mengetahui secara detail dan lengkap persoalan yang melingkupi kepengurusan PPP. ''Blunder kedua, Yusril telah menutup dirinya sendiri dari dukungan mayoritas mutlak struktur PPP di seluruh Indonesia pada umumnya dan DKI pada khususnya. Yang berdiri di belakang kepengurusan PPP yang baru hasil muktamar PPP di Pondok Gede,'' ungkapnya.

Anggota Komisi III DPR RI ini melihat, Yusril tidak tahu bahwa secara struktural maupun akar rumput dan kultural kader PPP tidak berada di belakang Djan Faridz. Keberpihakan Yusril kepada Djan Faridz, menurut Arsul, menunjukkan ketidakpekaan.

''Saran saya, daripada menilai partai lain, lebih baik Yusril mengevaluasi partainya. Karena sebagai intelektual yang menjadi pimpinan partai politik, Yusril belum bisa menunjukkan kemampuannya mengangkat partainya. Bahkan, untuk sekadar mendapat kursi di DPRD DKI, Yusril tidak mampu mempersembahkan kepada partainya,'' tutur Arsul. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:viva.co.id
Kategori:DKI Jakarta, Politik, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/