Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
24 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
12 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
12 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
11 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dinas Perindustrian Ingatkan Bahaya Carbon Manoksida Beracun di Birem Bayeun

Dinas Perindustrian Ingatkan Bahaya Carbon Manoksida Beracun di Birem Bayeun
Pihak Distamben Aceh saat melakukan penelitian ke kawasan endapan batubara di Desa Birem Keude, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
Rabu, 13 April 2016 19:30 WIB
Penulis: Asra

ACEH TIMUR - Asap yang ditimbulkan akibat terbakarnya secara alami endapan batubara di Desa Birem Keude, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur ternyata berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun GoAceh.Co di kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM Aceh Timur, Rabu (13/4/2016) menyebutkan, dari hasil penelitian dan survei tim Distamben Provinsi Aceh baru-baru ini ke lokasi, asap yang ditimbulkan dari pembakaran endapan batubara itu mengandung Carbon Monoksida (CO) yang berbahaya bagi pernapasan warga sekitar.

"Sesuai dengan surat edaran dari Distamben Aceh, kita telah melakukan sosialisasi bagi masyarakat dan tokoh masyarakat serta Muspika sempat, untuk meminta masyarakat sekitar tidak mendekati lokasi terbakarnya endapan batubara," kata Muzakir ST, Kabid Pertambangan dan Energi Dinas Perindutrian, Pertambangan dan Energi Aceh Timur.

Katanya, terbuktinya bahwa asap tersebut ditimbulkan akibat endapan batubara, setelah tim Distamben Aceh turun ke lokasi melakukan survei dan penelitian.

Hasil penelitian menyebutkan menyebutkan asap yang dikeluarkan dari tanah tersebut merupakan endapan batubara, pada formasi Julu Rayeu (QTjr) dan diperkirakan penyebaran batu bara itu bersifat lensa.

"Berdasarkan surat edaran dari Distamben Aceh yang kita terima, jenis batubara yang dijumpai adalah Lignit (Brown Coal). Dengan ciri-ciri berwarna hitam kecokelatan, dengan material terkompaksi, namun masih sangat rapuh, dan masih terlihat struktur serat kayu. Batubara tersebut telah terbakar secara alami. Dari hasil temuan itu juga terkandung jenis gas CO dengan konsentrasi 215 ppm," sebut Muzakir.

Diperindagkop Aceh Timur melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk tidak mendekati lokasi tersebut karena Carbon Monoksida (CO) yang ditimbulkan dari asap tersebut, sangat berbahaya dan dapat mengganggu saluran pernafasan, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.

"Terkait persoalan ini, kita telah menyurati Distamben Aceh, kemudian pihak Distamben Aceh telah menyurati Kementerian ESDM, guna meminta bantuan penanganan lebih lanjut," pungkas Muzakir ST. (asr)


Editor:Ridwan Iskandar
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/