Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
17 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
11 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

10 WNI Belum Bebas, Kelompok Abu Sayyaf Kembali Sandera 4 WNI, Ini Penjelasan Pemerintah RI

10 WNI Belum Bebas, Kelompok Abu Sayyaf Kembali Sandera 4 WNI, Ini Penjelasan Pemerintah RI
Ilustrasi Tentara Filipina yang diragukan kemampuanya untuk membebaskan para sandera ditangan kelompok Abu Sayyaf. (net)
Sabtu, 16 April 2016 17:14 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Lagi-lagi Warga Negara Indonesia (WNI) disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Kali ini menimpa empat orang yang diketahui warga negara Indonesia, disandera pada hari Jumat (15/04/2016) tadi malam.

Sementara itu Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pihanya masih menganalisis penyanderaan empat Warga Negara Indonesia (WNI) di Perairan Malaysia Filipina.

Menurut Luhut, belum diketahui pasti apakah penyandera adalah kelompok Abu Sayyaf yang sebelumnya telah menyandera 10 WNI.

"Kita masih menganalisis, kita belum tahu pasti penyanderaan dilakukan oleh siapa, kita sedang mendalami motif penyanderaan apakah ini politik apakah murni masalah uang seperi di Somalia," kata Luhut ditemui usai Upacara HUT ke-64 Kopassus, Jakarta, Sabtu (16/4/2016).

Mengenai pembebasan 10 WNI yang telah ditawan kelompok Abu Sayyaf sebelumnya, Luhut mengatakan proses negosiasi antara perusahaan dengan kelompok tersebut masih berjalan dan pemerintah masih menunggu hasilnya.

Sementara itu, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan penyanderaan tersebut diduga kuat dilakukan oleh kelompk Abu Sayyaf dan terjadi sekitar pukul 18.20 WIB.

"Di dalam kapal terdapat sekitar 10 orang. Empat di antaranya berhasil disandera, sementara enam orang lainnya selamat dan sekarang diamankan di Sabah, Malaysia," tukasnya.

Dari enam orang yang selamat ini, satu ditembak di bawah ketiak dan masih dalam pengawasan.Dia mengatakan TNI telah mengerahkan KRI Badau dan Slamet Riyadi ke daerah perbatasan Indonesia dengan perairan Malaysia-Filipina untuk menjaga dan antisipasi kontak senjata di kawasan tersebut.

Pemerintah Indonesia pun akan menjajaki kerja sama dengan pemerintah Malaysia dan Filipina terkait keamanan kawasan yang sering dimanfaatkan kelompok perompak dan kelompok Abu Sayyaf. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/