Pemenangnya, Amy Shientiarizki, dokter muda lulusan Universitas Mataram, yang berhasil mengungguli 9 finalis lainnya. Mengenakan hijab kombinasi cokelat tua dan hitam, Amy tampil penuh percaya diri. Semua interview langsung yang dilontarkan tim juri, dijawab dengan cepat dan cerdas.
Lalu apa kesan Amy setelah memenangi lomba yang digagas Lembaga Wajah Syar’i Indonesia dan Disbudpar Prov NTB itu? “Bahagia dan bangga banget karena baru pertama kali diadakan langsung juara,” aku Amy Shientiarizki, dokter muda itu.
Menurut Ketua Panpel, Lutfa Nur Rahayu, syarat mengikuti pemilihan duta wisata halal ini memang cukup berat. Tidak semua perempuan berani tampil di ajang ini. “Umur antara 18-40 tahun, muslimah, bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, memiliki pengetahuan agama dan syar’i, memiliki pengetahuan luas, kepribadian baik, skill atau prestasi menunjang, serta sehat secara fisik dan psikis,” jelas Lutfa Nur Rahayu, yang akrab dipanggil Ayu ini.
Ditambahkan Ayu, hal yang sama akan dilombakan di Jawa Timur, dan Jakarta. Tentu dengan meningkatkan kualitas penilaian terutama dibidang pengetahuan spiritual. Para finalis itu secara otomatis akan menjadi anggota komunitas wajah syar’i yang ikut mendakwahkan pemakaian hijab syar’i dimanapun mereka berada.
Perhelatan Grand Final Wajah Syar’i semalam (7/5) cukup mengundang perhatian banyak pihak. Mereka sudah melalui seleksi ketat sejak 5-6 Mei 2016, yang akhirnya tersaring 26 orang, dari 130 orang pendaftar untuk menuju Grand Final.
Lomba pencarian bakat dan edukasi penggunaan jilbab syar’i ini memang berbeda dari kontes putri-putri yang pernah ada. bLevih fokus untuk mencari Duta Wisata Halal Lombok Sumbawa. "Sekaligus menguatkan branding Lombok sebagai Halal Destination, dan mendukung pariwisata ke Lombok," kata Ayu.
Selain itu juga untuk ajang promosi Lombok sebagai tuan rumah MTQ Nasional XXVI. “Lombok dikenal sebagai Pulau Seribu Masjid. Ini tidak berlebihan karena kehidupan religi Islami di Lombok begitu terlihat sampai keseluruh lapisan mayarakat. Sangat pantas jika saat ini Lombok menjadi salah satu destinasi wisata halal,” kata Risty Tagor, model dan Ketua Yayasan Wajah Syar’i Indonesia.
Hasil lengkap lomba ini adalah Juara I Amy Shientiarizki, dokter Muda FK Unram dari Mataram; Juara II Peni Nurhayati Rahayu, Guru dari Gerung, Juara II Nisrina Noviat, Mahasiswi, Mataram; Juara Harapan I & II Bq. Retno Sofiana, wirausahawati, Pagutan dan Denia Haritsa Apriliani, mahasiswi FK. Unizar. Sementara juara Favorit diraih Denia Haritsa Apriliana saudara kembar dari Apriliani yang juga kuliah di FK Unizar, sedangkan Fitriani Susanti, S1, Mataram mendapatkan juara The Best Busana Syar’i.
Apa kata Menpar Arief Yahya? "Kegiatan itu bagus, untuk mempertajam Lombok sebagai Halal Destination, semakin banyak kegiatan yang bernuansa halal, semakin cepat Lombok menemukan karakternya. Apalagi Lombok sudah menjadi salah satu dari 10 Top Destinasi Prioritas? Kemenpar akan mendukung semua upaya untuk penguatan branding halal," jelas Menpar Arief Yahya.
Mantan Dirut PT Telkom ini kembali mengingatkan, Lombok harus lebih sering tampil, baik di level nasional maupun internasional. Cari international standart-nya agar Lombok semakin dilirik dunia. "Promosikan yang kuat! Indeks nya, biaya promosi event itu sama dengan biaya produksinya, atau fifty-fifty," ungkapnya. (*/dnl)
